Tradisi Gebug Ende di Desa Adat Seraya, Karangasem, Bali dipercaya sebagai prosesi memohon hujan oleh krama (warga) setempat. Gebug Ende dilaksanakan setelah penyineban (hari terakhir) Usaba Kaja saat sasih kapat atau bulan keempat menurut perhitungan penanggalan Bali.
Bendesa Adat Seraya, I Made Salin menuturkan Gebug Ende Seraya merupakan tradisi yang disakralkan. Krama Seraya secara turun temurun melestarikan tradisi tersebut.
"Tradisi sakral Gebug Ende kami laksanakan setiap penyineban Usaba Kaja. Jadi hari ini penyineban, maka besoknya dilaksanakan megebug di Pura Bale Agung Desa Adat Seraya untuk memohon hujan," kata Made Salin, saat ditemui di Pura Bale Agung, Jumat (14/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum Gebug Ende Seraya digelar, para prajuru Desa Adat Seraya bersama masyarakat mengawalinya dengan persembahyangan. Mereka juga menghaturkan banten pejatian demi kelancaran prosesi Gebug Ende. Warga juga menghaturkan banten segehan di setiap sudut arena megebug.
Krama yang maju ke medan laga membawa alat penangkis berbentuk bulat yang disebut ende dan alat pemukul yaitu kayu penyalin atau rotan. Lelaki yang bertarung saat magebug bertelanjang dada, mengenakan udeng serta kamen dan saput.
Pemain yang akan bertarung satu lawan satu dilakukan secara spontan berdasarkan ukuran tubuh yang setara. Magebug dimulai.
"Aturannya para pemain tidak boleh memukul dari bagian paha ke bawah sedangkan di atas itu mau memukul bagian manapun diperbolehkan. Permainan akan dihentikan jika salah satu pemain ada yang terdesak, mengalami luka dan sering kena pukul," kata Made Salin.
Meskipun saat magebug kedua petarung saling memukul dengan sekuat tenaga, mereka tak bermusuhan. Bahkan, setelah pertandingan selesai keduanya bersalaman dan berpelukan kembali. Senyum pun mengembang di antara keduanya.
Ada anggapan bahwa tradisi tersebut akan berhasil mendatangkan hujan jika petarung yang magebug mengeluarkan darah. Made Salin membantah anggapan tersebut.
"Meskipun tidak sampai ada yang keluar darah, setiap kami melaksanakan Gebug Ende Seraya pasti turun hujan. Bahkan dulu pernah terjadi, sekarang kami megebug, nanti malamnya sudah langsung turun hujan," pungkasnya.
(iws/iws)