Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung memasang sistem panel tenaga surya Smart PV Rooftop (Smart PVR) di atap-atap bangunan pasar tradisional secara bertahap. Sistem ini merupakan yang pertama di Bali. Tahun ini, panel tersebut ditargetkan menghasilkan daya 1 Megawatt peak (MWp). Dalam jangka panjang, targetnya adalah 100 MWp.
Dikatakan, produksi tenaga surya sebesar itu mampu mengurangi emisi karbon sebanyak 1.000 ton per tahun atau setara dengan penanaman 50 ribu pohon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan tonggak penting dalam sejarah kita, peluncuran Smart PVR pertama di Indonesia yang diawali dari Kabupaten Klungkung. Kita dihadapkan tantangan keterbatasan lahan. Itu tidak jadi penghalang ketika kita bersama-bersama berkolaborasi," jelas Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis, Hartanto Wibowo, dalam acara ground breaking Smart PV Rooftop PT Icon Plus di Pasar Galiran Klungkung, Kamis (16/10/2025).
Menurut Hartanto, ini bentuk kerjasama sinergis antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah terkait transisi energi. RUPTL saat ini sudah paling bijak karena 76% pembangunan akan bersumber dari energi terbarukan dan 17,1 Gigawatt itu adalah tenaga surya.
Apalagi, Gubernur Bali, I Wayan Koster menghendaki Bali memiliki kemandirian energi termasuk energi hijau. Sejauh ini, Hartanto berujar, kelistrikan di Bali menunjukkan pertumbuhan. Misalnya, pada 2014, Bali pernah tumbuh sebesar 14 persen di atas rata-rata nasional yang hanya 5 persen.
Hartanto menegaskan pula bahwa SMART PVR bukan sekadar panel surya, melainkan konsep energi masa depan yang mengintegrasikan teknologi battery energy storage system (BESS) dan sistem kembali cerdas. Cara kerjanya sendiri, listrik yang dihasilkan panel surya akan dialirkan ke baterai sebagai stabilizer. Listrik kembali dialirkan ke grid, lalu ke jaringan listrik PLN.
"Teknologi ini memungkinkan setiap tahun, setiap tata bangunan menjadi bagian dari jaringan energi yang terdesentralisasi," tambah Hartanto.
Bupati Klungkung, I Made Satria, mengapresiasi terpilihnya Kabupaten Klungkung sebagai pilot project di Bali, mengikuti jejak dari Trans Studio Mall, dan PT Alfaria Trijaya. Orang nomor satu di Klungkung itu juga yakin bisa menjalankan Smart PVR di Pasar Galiran dalam jangka panjang.
"Terima kasih kepada PT PLN Persero yang telah memilih Kabupaten Klungkung untuk mendukung penerapan awal transisi energi guna memenuhi target Bali Net Zero Emission 2045. Telah terpilih Pasar Galiran sebagai lokasi pemasangan Smart PVR dan sistem penyimpanan energi baterai," ucap Satria.
(hsa/hsa)











































