Bupati Dompu Respons Tuntutan Petani-Mahasiswa untuk Stabilkan Harga Jagung

Dompu

Bupati Dompu Respons Tuntutan Petani-Mahasiswa untuk Stabilkan Harga Jagung

I Wayan Sui Suadnyana, Faruk Nickyrawi - detikBali
Kamis, 18 Apr 2024 15:19 WIB
Bupati Dompu Kader Jaelani bersama Penjabat (Pj) Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi saat ditemui seusai upacara hari jadi Kabupaten Dompu ke-209, Kamis (18/4/2024). (Faruk Nickyrawi/detikBali)
Foto: Bupati Dompu Kader Jaelani bersama Penjabat (Pj) Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi saat ditemui seusai upacara hari jadi Kabupaten Dompu ke-209, Kamis (18/4/2024). (Faruk Nickyrawi/detikBali)
Dompu -

Bupati Dompu Kader Jaelani merespons tuntutan petani dan mahasiswa untuk menstabilkan harga jagung. Diketahui harga jagung di Dompu merosot tajam dengan harga Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu per kilogram (kg).

Menurut Kader, serapan jagung oleh gudang sudah sesuai ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP), yakni sebesar Rp 4.200 per kg. Namun harga tersebut dapat berubah tergantung kadar air (KA) atau tingkat kekeringan jagung.

"Gudang beli Rp 4.100 sampai Rp 4.200 dengan kadar air 15 persen. Itu hasil rapat kami di sini kemarin," ungkap Kader saat ditemui wartawan seusai upacara hari jadi Kabupaten Dompu, Kamis (18/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kader mengatakan perbedaan harga yang tidak sesuai HPP merupakan hal yang biasa. Pasalnya, produksi jagung di Dompu terjadi secara bersamaan sehingga hukum pasar ekonomi berlaku.

"Karena memang harga nasional itu sama, Rp 4.200 per kg. Produksi jagung itu bersamaan, sehingga tidak bisa kami pertahankan harga. Karena hukum ekonomi itu, di saat panen raya terjadi maka harga akan turun," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Kader mengungkapkan HPP jagung tetap berlaku dan tidak akan terhapus. Meski begitu, Pemkab Dompu akan terus berjuang untuk mendapatkan dukungan harga tinggi sehingga bisa menguntungkan petani.

"Sebenarnya perjuangan kami di Dompu ini sudah luar biasa, kami tidak akan pernah berhenti untuk memperjuangkan nasib masyarakat," tuturnya.

Kader mengaku sudah bersurat ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). "Surat itu akan ditindaklanjuti dengan melakukan rapat via zoom meeting besok," jelas Kader.

Sebelumnya, unjuk rasa menuntut Pemda Dompu untuk menstabilkan harga jagung sudah mulai sejak Rabu (17/4/2024) di Desa Tekasire, Kecamatan Manggelewa. Warga di sana memblokir jalan lintas provinsi hingga membuat arus lalu lintas macet selama dua jam.

Aksi menuntut harga jagung stabil kemudian berlanjut pada Kamis siang. Sekelompok mahasiswa yang tergabung dari berbagai organisasi melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Dompu.

Para mahasiswa melakukan orasi dan meminta Kader untuk menemui mereka. Sayangnya, aksi mahasiswa ini justru berujung bentrok dengan pihak kepolisian.

Dua orang mahasiswa jadi korban setelah terlibat adu pukul dengan polisi. Mereka dilarikan ke rumah sakit karena jatuh pingsan. Sementara, beberapa orang mahasiswa lainnya jadi sasaran amukan polisi.




(hsa/hsa)

Hide Ads