detikBali

Jelang Penutupan TPA Suwung, Denpasar Petakan 4.000 Teba Modern-19 TPS3R

Terpopuler Koleksi Pilihan

Jelang Penutupan TPA Suwung, Denpasar Petakan 4.000 Teba Modern-19 TPS3R


Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat dijumpai di kantornya pada Senin (8/12/2025). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Foto: Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat dijumpai di kantornya pada Senin (8/12/2025). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Denpasar -

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung akan resmi ditutup total mulai 23 Desember 2025. Menjelang penutupan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menggelar rapat koordinasi pada Senin (8/12/2025).

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyebut pihaknya memetakan jumlah teba modern, komposter, hingga TPS3R yang dimiliki. Menurutnya, ada 4.000 lebih teba modern yang telah dibangun tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komposter sudah mencapai 7.000, sekarang ada 19 TPS3R dan ada lagi tiga yang kami aktifkan lagi dengan mengolah mesin dan kami juga memaksimalkan tiga TPST yang ada," sebut Jaya Negara di kantornya pada Senin.

Namun, upaya tersebut masih menemui kendala, salah satunya di TPST Tahura II. Pemkot Denpasar sebetulnya ingin bekerja sama dengan pihak ketiga agar dapat menampung sekitar 100 ton sampah.

ADVERTISEMENT

"Tapi, dari Danantara ada satu klausul, kami tidak boleh kerjasama dengan pihak ketiga dalam persiapan Danantara ini (pada proyek PSEL)," jelasnya.

Jaya Negara akan rapat dengan Gubernur Bali Wayan Koster pada 14 Desember. Dalam rapat tersebut, Ia akan melaporkan hasil pendataan dan langkah pengelolaan sampah Pemkot Denpasar menjelang penutupan TPA Suwung. Termasuk di dalamnya persoalan swakelola sampah yang menurutnya tidak bisa dihentikan begitu saja karena selama ini berperan dalam menangani sampah rumah tangga.

"Kalau dia memang sudah pilah (sampahnya) tapi, residunya mau dibawa kemana? Ini juga harus dipikirkan. Artinya kami harus duduk bareng untuk selesaikan permasalahan ini," kata politikus PDIP ini.

Selain itu, Pemkot Denpasar juga akan membahas persoalan lain di TPS3R. Walaupun mampu menghasilkan pupuk organik, sebagian hasil produksi tidak terserap pasar. Solusi yang dipertimbangkan adalah pemanfaatan pupuk tersebut oleh kebun-kebun milik Pemerintah Provinsi Bali.

"Yang jelas kami harus melaporkan dengan data dulu. Kami tidak berani menyampaikan karena Pak Gubernur sudah bersurat jadi kami menghormati keputusan beliau, kami bekerja maksimal apa yang bisa dimaksimalkan," ungkap Jaya Negara.

Diberitakan sebelumnya, penutupan TPA Suwung disampaikan oleh Koster kepada Wali Kota Denpasar dan Bupati Badung melalui surat Gubernur Bali nomor T.00.600.4.15/60957/Setda. Dalam surat tersebut, Koster meminta kedua kepala daerah itu segera menyiapkan pengelolaan sampah di luar TPA Suwung dengan mengoptimalkan teba modern, TPS3R, dan TPST.

Ia juga mendorong agar pengelolaan sampah berbasis sumber di rumah tangga sampai tingkat desa. Serta menyiapkan pola terbaik dan berkolaborasi dengan para pihak untuk memastikan pengelolaan sampah.

Koster meminta kedua kepala daerah itu segera menyosialisasikan kepada masyarakat agar menyiapkan pengelolaan sampah secara mandiri atau bersama-sama memilah sampah organik dan nonorganik di rumah tangga




(nor/nor)











Hide Ads