Gubernur Bali Wayan Koster akan mendata kelahiran anak keempat dan seterusnya di seluruh kabupaten/kota di Bali tahun depan. Koster mendorong seluruh keluarga asli Bali untuk menjalankan program Keluarga Berencana (KB) Bali dengan empat anak. Hal ini demi melestarikan nama Nyoman dan Ketut yang berarti anak ketiga dan keempat.
"Mulai dari 2026, sekarang sudah didata siapa yang hamil akan lahir di 2026 di seluruh Bali, sudah dipetakan di semua kabupaten, kota. Jadi yang hamil anak ketiga, anak keempat, itu akan diurus dari sejak hamil, anak lahir, dan sekolah," jelas Koster dalam Musyawarah Daerah (Musda) XV Tahun 2025 PHRI BPD Provinsi Bali di Prime Plaza Hotel Sanur, Rabu (3/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui program itu, Koster ingin menggenjot pertumbuhan penduduk asli Bali. Data statistik yang menunjukkan jumlah pertumbuhan penduduk Bali per tahun lebih rendah dibanding rata-rata nasional, yaitu 0,66 persen. Sementara, pertumbuhan penduduk nasional per tahun sebanyak 1,04 persen.
"Dalam konteks kearifan lokal Bali ada yang hampir punah ini harus kita ajak untuk merawat bumi Bali, menjaga bumi Bali dengan penuh dedikasi sehingga bisa eksis. Oleh karena itu, saya nggak lagi memerlukan KB dua anak, KB empat anak supaya Nyoman dan Ketut tetap terjaga," ujar Koster.
(hsa/hsa)










































