Gubernur Bali Wayan Koster mengakui kondisi fiskal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kurang sehat. Hal itu disebabkan dana transfer ke daerah (TKD) mengalami penurunan.
"Menimbulkan beban baru cukup besar, sementara dana transfer ke daerah mengalami penurunan. Jadi kondisi fiskal kita agak kurang sehat karena transfer daerah menurun," kata Koster saat rapat paripurna DPRD Bali di Kantor Gubernur Bali, Rabu (22/10/2025).
Pernyataan itu juga merespons usulan DPRD Bali terhadap pegawai honorer yang masih banyak yang belum diangkat menjadi PPPK. Pada prinsipnya, Koster sepakat agar pegawai honorer segera diangkat menjadi PPPK dan akan dilakukan pendalaman secara bertahap.
"Upaya kita untuk meningkatkan PAD dengan regulasi baru tidak diizinkan, sementara tuntutan kita untuk memenuhi pembangunan meningkat. Jadi konstelasi fiskalnya agak berat," jelas Koster.
Gubernur asal Buleleng itu mengaku cukup hati-hati dalam mencermati dalam mengelola fiskal dengan kondisi yang sangat terbatas untuk Bali. Oleh sebab itu, penyesuaian akan dilakukan termasuk kesepakatan membagikan alokasi dana pajak hotel dan restoran dari tiga kabupaten, Badung, Gianyar dan Denpasar.
"Ada penambahan alokasi belanja prioritas serta rencana penyertaan modal daerah maka kami akan melakukan penyesuaian postur RAPBD 2026, mempertimbangkan masukan, dana transfer, BKK, baik pada aspek pendapatan, belanja maupun pembiayaan yang akan kami sampaikan pada pembahasan selanjutnya," ungkap Koster.
Simak Video "Video AHY Singgung Pengelolaan Tata Ruang di Depan Koster: Jangan Dilanggar"
(hsa/hsa)