Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengajukan sertifikasi pulau-pulau kecil ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kepastian hukum dan menarik minat investor untuk pengembangan wisata bahari.
Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, menyebutkan ada 44 pulau kecil yang masuk di wilayah Lombok Timur. Proses sertifikasi pulau kecil tersebut ditargetkan akan rampung pada akhir tahun ini, sehingga tahun depan investasi sudah ada yang masuk.
"Upaya ini bukan semata soal pengembangan kawasan wisata, tapi juga tentang bagaimana potensi laut kita bisa dikelola secara berkelanjutan dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar," kata bupati yang akrab disapa Iron tersebut, Kamis (23/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iron mengungkapkan salah satu program yang direncanakan adalah mengembangkan potensi garam industri. Hal tersebut sebagai bentuk mendukung program swasembada garam KKP.
"Kemarin kami menghadap ke KKP, KKP itu punya program membangun tambak garam industri, Indonesia masih mengimpor garam industri 2,7 juta ton. Sehingga ini dimaksudkan untuk swasembada garam industri, salah satunya seperti yang dibangun di Pulau Rote, NTT, ada ribuan hektar di sana," beber Iron.
Hal tersebut juga berpotensi untuk dibangun di wilayah Lombok Timur. Namun, Iron menyebutkan, yang menjadi kendala saat ini adalah aset lahan yang dimiliki Pemkab Lombok Timur belum mencukupi.
"Kami belum ada aset lahan seluas itu, dan itu menjadi salah satu persyaratan dari pemerintah pusat," terang Iron.
Unutk itu, diperlukan untuk melakukan pendataan dan sertifikasi terhadap pulau-pulau kecil di Lombok Timur, untuk memperkuat posisi Pemkab Lombok Timur dalam kepemilikan atas aset lahan.
"Pulau-pulau kecil ini kan tidak ada, bisa saja kita katakan misalnya itu kewenangan KKP, dan kepemilikanya itu harus diurus," kata Iron.
Misalnya, Gili Kondo, sangat berpotensi untuk pengembangan wisata bahari, baik untuk penyelam maupun hanya sekadar menikmati pasir putihnya di tempat tersebut.
"Tinggal kami cari investor, karena disana itu sangat berpotensi untuk pengembangan wisata bahari, untuk snorkeling, diving. Dari Gili Trawangan orang bisa ke Gili Kondo hanya dalam waktu satu jam," ujar Iron.
(hsa/hsa)