Sadisnya 3 Wanita Bunuh Pria Bertato-Polisi Buru Penusuk Kadek Parwata

Bali Sepekan

Sadisnya 3 Wanita Bunuh Pria Bertato-Polisi Buru Penusuk Kadek Parwata

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 16 Feb 2025 16:57 WIB
Rekaman CCTV warung kelontong di Jalan Nangka Utara, Denpasar, Kamis (13/2/2025). (Tangkap layar CCTV).
Foto: Tangkapan layar CCTV penusuk Kadek Parwata hingga tewas di Jalan Nangka, Denpasar. (Istimewa)
Denpasar -

Sejumlah peristiwa yang terjadi di Bali menarik perhatian pembaca detikBali selama sepekan terakhir. Ada kasus pengeroyokan sekuriti Finns Beach Club di Canggu oleh kawanan warga negara asing (WNA). Kini, bule-bule tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan.

Ada pula penikaman salah sasaran yang berujung tewasnya warga Denpasar di Jalan Nangka, Denpasar Utara. Kejahatan tersebut membuat geram warganet. Sejauh ini, pelaku belum tertangkap.

Peristiwa mencengangkan juga terjadi di Buleleng. Tiga perempuan menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap pria bernama I Pande Gede Putra Palguna. Sebelumnya, mayat korban ditemukan di dasar jurang Buleleng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikutnya, ada peristiwa pembacokan terhadap seorang sopir truk di depan sebuah kafe di Nusa Dua, Badung. Pelaku merupakan anak kos yang tinggal di kos-kosan dekat tempat kejadian perkara (TKP).

Seorang siswi SMA menjadi korban begal di wilayah Pecatu, Kuta Selatan, Badung. Pelaku menganiaya korban dan merampas tas berisi handphone. Berikut rangkuman berita terpopuler selama sepekan dalam rubrik Bali Sepekan di detikBali.

ADVERTISEMENT


Bule Pengeroyok Sekuriti Finns Jadi Tersangka

Warga Australia berinisial MR ditetapkan sebagai tersangka kasus keributan di Finns Beach Club Bali. Bule Australia berusia 28 tahun itu diduga terlibat perkelahian bersama empat temannya saat melawan sekuriti kelab yang berlokasi di kawasan Pantai Berawa, Kuta Utara, Badung, Bali.

"Menetapkan satu orang tersangka atas nama MR, laki-laki WNA Australia. Saat ini sudah ditahan di Polda Bali," ungkap Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, dalam keterangannya kepada detikBali, Sabtu (15/2/2025).

Ariasandy mengatakan MR ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil penyelidikan dan bukti yang cukup. Menurutnya, penyidik telah memeriksa MR dan memintai keterangan empat orang lainnya sebagai saksi.

"Laporan MR ditangani oleh Polres Badung dan sudah tahap penyidikan. Empat orang saksi sudah diperiksa dan rencana akan memeriksa 11 orang saksi lainnya," imbuh Ariasandy.

Sebelumnya, empat sekuriti Finns Beach Club dianiaya MR dan empat temannya di kelab itu pada Selasa (11/2/2025). Perkelahian berujung penganiayaan yang dipicu keributan itu viral di media sosial.

Berdasarkan video yang beredar, sejumlah bule bertelanjang dada terlibat perkelahian dengan beberapa orang, termasuk petugas keamanan Finns Club. Beberapa bule terlihat menghajar salah satu sekuriti menggunakan kayu.

Tangkapan layar video bule keroyok sekuriti Finns Club Bali, Selasa (11/2/2025).Tangkapan layar video bule keroyok sekuriti Finns Club Bali, Selasa (11/2/2025). (Istimewa)

Ada pula bule lainnya yang membawa tali tambang dan kayu balok. Keributan yang terjadi di pinggir jalan itu mengakibatkan arus lalu lintas tersendat. Sementara itu, sejumlah wisatawan tampak berlarian karena ketakutan.

Pascainsiden itu, MR melaporkan para sekuriti itu ke Polres Badung. Sedangkan, salah seorang sekuriti yang dianiaya, INM (53), melapor ke Polsek Kuta Utara.

Tiga Wanita Bunuh Pria di Buleleng

Kepolisian Resor (Polres) Buleleng berencana melakukan rekonstruksi adegan di tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuhan pria bertato asal Gianyar, I Pande Gede Putra Palguna. Pria berusia 23 tahun itu disekap, disiksa, dan dibunuh tiga perempuan berinisial OSM (30) alias Oky; IOP alias Intan; dan LY alias Leni (53).

Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, mengatakan masih terus berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar serta Kepolisian Daerah (Polda) Bali terkait rencana rekonstruksi di TKP pembunuhan di kos Jalan Gunung Soputan, Kecamatan Denpasar Barat. Apabila tidak ada hambatan terkait keamanan, rekonstruksi akan dilaksanakan di TKP.

"Kami akan asesmen mengenai keamanan rekonstruksi di tempat kejadian sesungguhnya. Apabila pandangan kami tidak ada hambatan, kami akan lakukan di tempat kejadian," kata Widwan, Sabtu (15/2/2025).

Widwan menjelaskan saat ini penyidik tengah menyusun data rekonstruksi. Rencana rekonstruksi akan dibahas dalam rapat pada Senin (17/2/2025).

"Itu bagian proses penyidikan untuk membuat terang (kasus), baik peran-peran tersangka, termasuk tindakan-tindakan yang dilakukan. Itu disesuaikan dengan apa yang ditemukan pada tubuh korban," jelas Widwan.

Polisi mengamankan lokasi penemuan mayat pria bertato di jurang Desa Pancasari, Buleleng, Bali, Senin (3/2/2025).Polisi mengamankan lokasi penemuan mayat pria bertato di jurang Desa Pancasari, Buleleng, Bali, Senin (3/2/2025). (Foto: dok. Polres Buleleng)

Menurut Widwan, penyidik tengah melakukan tahap pemberkasan. Polres Buleleng juga berencana memanggil keluarga korban, terutama anaknya.

"Mungkin kami akan memanggil keluarga, yang jelas dia (korban) aktif berkomunikasi dengan anaknya, anaknya akan dipanggil," jelas Widwan.

Sebelumnya, misteri penemuan mayat pria bertato di dasar jurang Jalan Singaraja-Denpasar, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, akhirnya terkuak. Pria bernama I Pande Gede Putra Palguna itu tewas dibunuh secara sadis oleh tiga perempuan yang kini berstatus tersangka.

Trio wanita tersebut berinisial OSM (30) alias Oky yang beralamat di Sanur, Denpasar; IOP alias Intan (38) asal Bojonegoro, Jawa Timur; dan LY alias Leni (53) asal Denpasar.

Trio perempuan itu sempat menyekap korban selama berhari-hari di tempat kos Oky dan Intan di Jalan Gunung Soputan, Denpasar. Motif pembunuhan karena diduga korban punya utang hingga miliaran rupiah kepada pelaku yang belum dibayar.

Tak hanya itu, mereka juga membakar dan menyetrika tubuh Pande hingga meregang nyawa. Mayat Pande kemudian dibuang ke jurang di kawasan hutan lindung Pancasari, Buleleng. Penemuan mayat itu viral di media sosial setelah warganet mengunggah foto jenazah dengan tato dan luka di sekujur tubuhnya.

Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengungkapkan ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 338 juncto Pasal 55 KUHP dan/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP. Saat ini, tiga wanita itu ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Buleleng.

"Selanjutnya, tiga tersangka diperiksa lebih lanjut melengkapi penyidikan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya," ungkap Sutadi saat konferensi pers di kantornya, Kamis (13/2/2025).


Siswi Dibegal di Pecatu

Seorang perempuan berinisial AY menjadi korban pembegalan di jalanan sekitar Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (11/2/2025). AY dianiaya dan tasnya yang berisi handphone dirampas. Polisi kini tengah menyelidiki kasus tersebut.

"Ya, sudah kemarin kejadiannya. Saat ini masih penyelidikan masih berjalan. Pelakunya masih kami selidiki," kata Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira, dihubungi detikBali, Rabu (12/2/2025).

Ada rekaman video yang beredar di media sosial. Rekaman itu menayangkan curhatan AY setelah dibegal di sekitar Desa Pecatu.

Di dalam video, peristiwa nahas itu bermula saat AY berkendara seorang diri menuju ke hotel di Desa Pecatu sektar pukul 05.30 Wita. Tiba-tiba, siswi SMK itu dicegat seseorang. Pelaku meminta uang kepada AY.

Dia lantas mengaku tidak punya uang. Pelaku yang emosi kemudian menganiaya AY dan meminta paksa harta benda miliknya. AY pun menyerahkan tas berisi HP lantaran ketakutan setelah pelaku mengancam membunuh AY.

"Saya jawab, saya nggak ada uang. Terus, dia mukulin saya berkali-kali. Katanya, kalau nggak kasih uang, mau dibunuh," kata AY dalam unggahan yang viral di media sosial itu.

Yudistira mengatakan AY sudah diarahkan untuk membuat laporan. Setelah korban melapor, polisi langsung bergerak menelusuri pelaku di lokasi kejadian.

"Korban sudah lapor. Kemarin sudah diarahkan melapor. Tapi, pelakunya belum ketahuan masih dilidik," tandas Yudistira.


Sopir Dibacok di Depan Kafe Nusa Dua

Seorang pria berinisial MMK (33) ditangkap polisi di rumah pamannya, Jalan Glogor Carik, Denpasar, Bali, Kamis (13/2/2025). Dia diciduk polisi beberapa jam seusai membacok seorang sopir bernama Yohanis Ngongu Bongu (37).

Yohanis dibacok di depan sebuah kafe di Jalan Bypass Ngurah Rai Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, pukul 02.50 Wita, Kamis.

"Kami tangkap pelaku penebasan beberapa jam setelah kejadian," kata Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira, dalam keterangannya kepada detikBali, Jumat (14/2/2025).

MMK kabur ke rumah pamannya di Jalan Glogor Carik, beberapa jam setelah membacok Yohanis. Istri Yohanis yang mendapat kabar soal pembacokan suaminya, langsung melapor ke polisi.

Lokasi kejadian didatangi dan diselidiki polisi. Setelah diselidiki, aparat korps baju cokelat mendapat petunjuk dan langsung memburu MMK yang kabur ke rumah pamannya.

"Berdasarkan keterangan korban, saksi, dan rekaman CCTV, polisi berhasil mengidentifikasi dan menangkap pelaku tanpa perlawanan," kata Yudistira.

Kini, MMK ditahan di tahanan Mapolsek Kuta Selatan. Setelah diinterogasi, MMK mengaku nekat membacok Yohanis gara-gara salah paham.

"Pelaku mengaku melakukan penebasan karena kesalahpahaman yang memicu emosi. Kami juga mengamankan barang bukti berupa satu bilah pedang tanpa gagang," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, pembacokan itu berawal saat Yohanis hendak pulang dari kafe. Saat melintas di depan kos tempat tinggal pelaku, Yohanis diteriaki dengan kata-kata kasar.

Yohanis yang emosi lalu menghampiri pelaku hingga keduanya terlibat cekcok. Warga di sekitar kejadian sempat melerai pertikaian keduanya. Tak lama kemudian, Yohanis kembali diteriaki dan dikejar pelaku


Salah Sasaran, Warga Denpasar Tewas Ditusuk

Polisi mengantongi ciri-ciri pelaku penusukan di depan warung kelontong Jalan Nangka Utara, Kelurahan Tonja, Denpasar, Bali. Tampang terduga pelaku bahkan viral di media sosial. Peristiwa berdarah itu mengakibatkan Parwata tewas dan meninggalkan dua orang anak yang masih kecil.

Upaya perburuan pelaku penusukan itu juga dilakukan dengan memperketat pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali. Polisi tak mau pelaku lebih dulu kabur keluar Bali.

"Seluruh kendaraan hingga masyarakat yang keluar Bali kami periksa tanpa terkecuali. Anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk kami intensifkan untuk pemeriksaan di pos pintu keluar Bali di Pelabuhan Gilimanuk," ungkap Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, Jumat (14/2/2025) malam.

Endang menjelaskan anggotanya sudah mengantongi ciri-ciri pelaku sesuai rekaman kamera pemantau atau CCTV di sekitar lokasi penusukan tersebut. Hal ini juga menjadi acuan bagi petugas untuk memeriksa lebih ketat arus kendaraan yang keluar Bali.

"Sampai malam ini, pelaku penusukan belum kami temukan. Tapi kami akan tetap melakukan pemeriksaan," ujar Endang.

Tampang terduga pelaku penusukan terhadap Kadek Parwata hingga tewas viral di media sosial (medsos). Sejumlah pengguna medsos menyebarluaskan akun TikTok @maspras086.

Akun TikTok itu viral lantaran pemiliknya diduga menjadi pelaku penganiayaan dan penusukan terhadap Parwata. Unggahan video di akun tersebut bahkan dibanjiri komentar warganet. Namun, polisi belum memastikan keterkaitan akun TikTok @maspras086 tersebut.

"Masih lidik," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, Jumat.

Berdasarkan unggahan yang beredar di medsos, ada beberapa foto yang dinarasikan sebagai pelaku penusukan. Salah satunya foto close up seorang pria dengan postur tubuh agak gempal dan berambut pendek. Terlihat ada tato di lengan hingga dada kanan dan kirinya.

Sembari berbaring di atas bantal biru, pria itu juga memperlihatkan dua pisau, sebungkus rokok, korek api, dan benda lainnya. 'Inilah pembunuh Kadek Parwata' tulis salah satu unggahan di medsos itu.

Foto lainnya memperlihatkan pria tersebut bersama seorang perempuan. Keduanya memakai pakaian adat Bali. Foto itu menarasikan perempuan tersebut merupakan mantan istri pelaku.

"Kami belum dapat informasi (terkait pemilik akun Tiktok @maspras086 yang diduga pembunuh Kadek Parwata)," kata Ariasandy.

Peristiwa penusukan yang mengakibatkan nyawa Kadek Parwata melayang terjadi pada Kamis (13/2/2025) dini hari. Keluarga menyebut Parwata sebagai korban salah sasaran.

"Salah sasaran. Sebelumnya ada yang berkelahi di sana. Beberapa menit kemudian, korban dan temannya ini datang ke warung beli rokok dan minum," ujar Ketut Sudana yang merupakan keluarga Parwata saat ditemui di rumah duka di Denpasar, Kamis malam.

Berdasarkan sumber di kepolisian, penusukan itu berawal saat Parwata bersama seorang temannya hendak membeli minuman ke warung kelontong di Jalan Nangka Utara, Denpasar. Belum masuk ke dalam warung, Parwata dan temannya terlibat cekcok dengan pria tak dikenal hingga berakhir penusukan.

Parwata berjalan sempoyongan dan memegang dada bagian kiri. Tak lama kemudian, pria berusia 31 tahun itu lalu dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawa Parwata tak tertolong karena kehabisan darah.

Sudana mengungkapkan penusukan itu membuat Parwata mengalami luka tusuk di dada kiri hingga tembus ke punggung. Menurutnya, polisi masih menunggu hasil autopsi di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Prof Ngoerah.

Diketahui, Parwata sehari-hari bekerja sebagai karyawan di salah satu restoran di kawasan Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung. Ia meninggalkan dua orang anak yang masih kecil.

Sudana menjelaskan jasad Parwata akan dibawa ke kampung halamannya di Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem, pada Minggu (16/2/2025). "Kami harap kasusnya segera terungkap. Kami mohon polisi segera menangkap pelaku," pungkasnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads