Sebanyak tiga Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Lebanon yang dipulangkan ke Bali sore ini, Selasa (8/10/2024). Tiga PMI itu bernama Ni Kadek Sriari dari Gianyar, serta Ketut Septiani dan Ni Luh Suarnadi dari Buleleng.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Manusia (Disnaker dan ESDM) Bali, Ida Bagus Setiawan, menuturkan mereka telah diserahkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
"Kemudian hari ini difasilitasi pemprov untuk tiba estimasi jam tiga sore. Nanti kami ada tim satgas PMI berkoordinasi dengan Pemkab Gianyar dan Buleleng untuk menerima di bandara," ujar Setiawan ditemui di kantor DPRD Bali, Selasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiawan mengungkapkan tiga PMI tersebut dalam kondisi baik dan sehat. Hingga saat ini, Pemprov Bali masih berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk menggali informasi jika masih ada PMI asal Bali di Lebanon.
Menurut Setiawan, tidak banyak PMI asal Bali yang bekerja di negara-negara Timur Tengah terlebih yang berada di zona konflik.
"Cuma ini kami perlu data akurat dari sistem SISKOTKLN BP3MI," jelasnya.
Berdasarkan data yang ditemukan, Setiawan melanjutkan, tiga PMI tersebut bekerja di Lebanon sebagai terapis spa. Nantinya, setelah tiba di bandara, mereka dipantau kondisinya. Data-data pendukung lainnya juga akan dicatat untuk digunakan sebagai referensi bagi pemerintah kabupaten maupun provinsi.
"Artinya kami dengan BP3MI kan satgas PMI di Bali itu sedang update ada berapa sebenarnya PMI kami di Lebanon," tandasnya.
Seperti diketahui, konflik di Timur Tengah terus meluas. Israel tidak hanya menyerang Gaza, Palestina. Namun, negeri zionis itu mulai memborbardir Lebanon dengan dalih menghancurkan kelompok Hizbullah yang berbasis di sana. Lantaran situasi yang semakin genting, selombang evakuasi WNI masih terus berlangsung.
(hsa/hsa)