Wanti-wanti AS ke Israel agar Tak Serang Bandara Beirut

Internasional

Wanti-wanti AS ke Israel agar Tak Serang Bandara Beirut

Lisye Sri Rahayu - detikBali
Selasa, 08 Okt 2024 08:52 WIB
WASHINGTON, DC - OCTOBER 01: State Department spokesperson Matthew Miller speaks on the Iranian missile attacks on Israel at the State Department on October 01, 2024 in Washington, DC. Iran launched hundreds of ballistic missiles at Israel in retaliation for their attacks on Hezbollah leadership last week.   Kevin Dietsch/Getty Images/AFP (Photo by Kevin Dietsch / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller. (Foto: Getty Images via AFP/KEVIN DIETSCH)
Bali -

Amerika Serikat (AS) mewanti-wanti Israel agar tidak menyerang Bandara Beirut, Lebanon. Peringatan tersebut dikeluarkan AS saat Israel melakukan serangan intensif terhadap Hizbullah di pinggiran selatan ibu kota Lebanon itu.

"Kami pikir sangat penting bahwa tidak hanya bandara yang dibuka, tetapi jalan menuju bandara juga dibuka. Sehingga warga negara Amerika yang ingin pergi bisa keluar, tetapi juga warga negara lain," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, Selasa (8/10/2024), seperti dilansir dari detikNews.

Angkatan Udara Israel berada di pinggiran selatan Beirut, dekat bandara internasional, selama sepekan terakhir. Walhasil, Amerika Serikat menyewa penerbangan hampir setiap hari untuk membawa warga negaranya dan keluarga mereka keluar dari negara itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu menyusul meningkatnya eskalasi konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran. Miller mengatakan sekitar 900 orang telah menggunakan penerbangan sejauh ini. AS juga memesan kursi pada penerbangan komersial.

Selain itu, Miller menyebut sekitar 8.500 warga AS telah menghubungi Departemen Luar Negeri untuk menanyakan tentang ketentuan keberangkatan. Meski begitu, dia berujar, tidak berarti ribuan warga itu ingin pergi.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Miller enggan mengomentari serangan Israel di Lebanon, khususnya Beirut dan apakah mereka menghormati hukum internasional atau tidak. "Saya tidak memiliki gambaran tentang mereka," katanya.

"Tetapi tentu saja, kami berharap mereka menargetkan Hizbullah dengan cara yang mematuhi hukum humaniter internasional dan meminimalkan korban sipil," imbuhnya.

Dalam beberapa minggu terakhir, Israel telah memperluas perangnya dari Jalur Gaza, tempat Hamas bermarkas, ke Hizbullah di Lebanon. AS, Miller melanjutkan, mendukung serangan Israel terhadap Hizbullah.

"Kami sangat menyadari banyaknya waktu di masa lalu di mana Israel terlibat dalam apa yang tampak seperti operasi terbatas dan bertahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Dan pada akhirnya, itu bukanlah hasil yang ingin kita lihat," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!




(iws/gsp)

Hide Ads