Kelahiran Prematur: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

Kelahiran Prematur: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

Desak Made Diah Aristiani - detikBali
Rabu, 12 Jun 2024 12:32 WIB
Kristiana dan Kristian, bayi kembar prematur yang bergandengan tangan selepas lahir
Ilustrasi bayi prematur. Foto: Facebook
Denpasar -

Kelahiran prematur terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu dan dapat membawa dampak serius pada kesehatan bayi. Kelahiran ini dapat terjadi secara tak terencana, seperti dalam kasus ketuban pecah dini atau infeksi rahim selama kehamilan.

Namun dalam beberapa kasus, persalinan prematur dapat direncanakan terutama dalam kasus preeklampsia. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak informasi berikut ini lengkap dengan penyebab, gejala dan cara mengatasinya.

Penyebab Kelahiran Prematur

Belum sepenuhnya diketahui bagaimana penyebab kelahiran prematur. Namun terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko. Seperti riwayat kelahiran prematur sebelumnya, kehamilan dengan bayi kembar, atau adanya kelainan pada rahim atau plasenta.

Terdapat beberapa kondisi ibu hamil yang berpotensi mengalami kelahiran prematur, diantaranya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

- Diabetes
- Penyakit jantung
- Penyakit ginjal
- Tekanan darah tinggi
- Memiliki gizi buruk sebelum dan selama kehamilan
- Merokok
- Mengalami infeksi tertentu, seperti infeksi saluran kemih dan selaput ketuban
- Pernah mengalami kelahiran prematur pada kehamilan sebelumnya
- Memiliki Rahim yang tidak normal
- Pembukaan serviks melemah lebih awal
- Hamil di usia kurang dari 17 tahun atau di usia lebih tua dari 35 tahun

Gejala Kelahiran Prematur

Kelahiran prematur dapat terjadi secara tidak terduga, begitu juga penyebabnya. Namun penting untuk mengenali gejala kelahiran dini sedari awal agar lebih waspada.

ADVERTISEMENT

Β· Kontraksi. Ditandai dengan perut terasa kencang. Untuk diketahui, gejala ini dapat terjadi setiap 10 menit atau lebih sering
Β· Perubahan keputihan. Ditandai dengan peningkatan yang signifikan pada jumlah keputihan atau bocor, tak hanya itu akan muncul juga pendarahan dari vagina.
Β· Panggul terasa tertekan atau muncul perasaan bahwa bayi dalam kandungan menekan ke bawah
Β· Sakit pada punggung bagian bawah
Β· Kram perut dengan atau tanpa diare

Cara Mengatasi

Cara mengatasi atau cara mencegah kelahiran bayi prematur dapat dilakukan dengan mempertahankan berat badan ideal dan asupan gizi yang baik, sebelum dan selama hamil. Hal ini dapat mengurangi risiko kelahiran prematur.

Pada ibu hamil dengan risiko tinggi, dapat melakukan beberapa langkah-langkah pencegahan. Seperti pemberian hormon progesterone atau pemasangan cerclage serviks dapat dipertimbangkan.



Kelahiran prematur dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang. Terdapat beberapa komplikasi yang bisa saja terjadi, seperti gangguan pernapasan, komplikasi jantung, atau masalah kesehatan jangka panjang seperti kerusakan otak atau gangguan penglihatan. Dengan penanganan dan perawatan yang tepat, bayi prematur memiliki peluang hidup lebih baik.

Tips Mencegah Kelahiran Prematur

1. Jalani pola makan dan hidup sehat sebelum dan selama kehamilan. Pastikan untuk lebih banyak mengonsumsi biji-bijian, protein tanpa lemak, sayuran, dan buah-buahan.
2. Minum banyak air setiap hari. Disarankan untuk meminum air delapan gelas per hari
3. Konsumsi aspirin setiap hari sejak trimester pertama. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi atau riwayat kelahiran prematur, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk mengonsumsi 60 hingga 80 miligram aspirin setiap hari.
4. Berhenti merokok
5. Konsumsi suplemen progesterone. Khususnya untuk wanita yang memiliki riwayat kelahiran prematur atau memiliki ukuran serviks yang pendek

Artikel ini ditulis oleh Desak Made Diah Aristiani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Hide Ads