Kepolisian Daerah (Polda) Bali memasang sebanyak 1.214 kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) dipasang di sejumlah titik vital. Ribuan CCTV itu dipasang untuk pengamanan World Water Forum (WWF) ke-10 yang berlangsung di Bali pada 18-25 Mei 2024.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengungkapkan ribuan kamera pengawas tersebut sudah terkoneksi dengan Command Center ITDC Nusa Dua dan Command Center Polda Bali. Menurutnya, kamera tersebut juga dilengkapi dengan fitur pengenal wajah.
Ia menyebutkan beberapa titik yang akan dipelototi CCTV, antara lain pintu masuk Bali, kawasan BNDCC Nusa Dua, Pelabuhan Benoa, hingga Jalan Tol Bali Mandara. Selain itu, CCTV juga dipasang di puluhan titik rute perjalanan tamu VIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga terus berkoordinasi dan melaporkan setiap perkembangan situasi kamtibmas Bali kepada Mabes Polri serta bersinergi dalam pengamanan dengan Kodam/IX Udayana dan Pemprov Bali," kata Jansen melalui keterangan yang diterima detikBali, Rabu (1/5/2024)
Jansen menegaskan Polda Bali siap mengamankan WWF 2024 dengan menyiapkan strategi-strategi khusus. Termasuk melalui Opserasi Tribrata Agung 2024 yang digelar selama 10 hari, yakni pada 17-27 Mei 2024.
Polda Bali, Jansen melanjutkan, juga akan dibantu oleh personel BKO dari Mabes Polri dan polda-polda terdekat, seperti Polda Jatim dan NTB. Jumlah personel kepolisian yang dikerahkan untuk mengamankan pertemuan internasional itu mencapai 5.791 orang. Kekuatan tersebut belum termasuk personel TNI dan instansi terkait lainnya.
"Kami berharap seluruh lapisan masyarakat khususnya Bali, mari kita dukung dan sukseskan World Water Forum ke-10, yang tentunya akan berdampak positif bagi sektor pariwisata Bali," kata Jansen.
WWF ke-10 akan menghadirkan 290 sesi atau acara paralel yang membahas berbagai tema krusial terkait air, yakni keamanan air dan kemakmuran; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air; pembiayaan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan inovasi.
Sekitar 30.000 peserta dari 172 negara diperkirakan menghadiri forum tersebut. Forum ini diharapkan dapat menghasilkan solusi dan komitmen baru terkait pengelolaan air yang berkelanjutan dan adil.
(iws/hsa)