TNI dan Polri menyiapkan skema pengamanan selama helatan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 18-25 Mei 2024. Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan empat organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dalam pertemuan terbesar di bidang air itu.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto meminta jajarannya mengantisipasi risiko ancaman yang bisa mengganggu rangkaian penyelenggaraan WWF di Bali. Menurutnya, TNI juga menyiapkan rencana pengamanan terpadu untuk menekan potensi gangguan akibat bencana alam.
"Karena memprediksi cuaca pun sangat berpengaruh terhadap kondisi tamu yang hadir maupun anggota yang melaksanakan tugas agar terjamin keamanannya," kata Agus Subiyanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Selasa (30/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus Subiyanto juga meminta Badan Intelijen Strategis (BAIS) untuk turut memitigasi kemungkinan ancaman yang timbul sebelum, saat, hingga setelah pertemuan internasional itu berakhir. "Antisipasi segala ancaman yang ada, ancaman dari sembilan komponen strategi dibaca benar-benar, dimitigasi sehingga dapat diatasi sebelum terjadi," pungkasnya.
Sementara itu, Polri juga menyiapkan Operasi Puri Agung 2024 untuk mengamankan gelaran WWF ke-10 di Bali. Bahkan, operasi tersebut dilakukan sejak 10 hari menjelang acara dan diperluas hingga wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kepala Operasi Bapak Kabaharkam dan Wakaops Kapolda Bali. Polri melibatkan ada tiga wilayah (yaitu) Bali, NTB, dan juga Jawa Timur untuk mengimbangi kegiatan ini," Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa.
Selain sisi pengamanan, Polri juga turut melakukan fungsi kehumasan sehingga gaung WWF ke-10 di Bali makin meluas. Berbagai hal yang telah dan akan dilakukan. antara lain menggelar talk show hingga menyebarkan narasi-narasi dan konten-konten melalui media sosial.
"Ini tentunya sudah menjadi komitmen Bapak Kapolri untuk menyukseskan dan mendukung acara ini. Kami sudah melakukan langkah-langkah dengan stakeholder terkait. Ini kepercayaan dunia internasional," pungkasnya.
Indonesia merupakan negara ketiga di Asia setelah Jepang dan Korea Selatan yang dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan WWF ke-10. Pertemuan ini akan fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).
(iws/hsa)