Momen Mudik Lebaran 2024 'Hasilkan' 53 Ton Sampah di Gilimanuk

Momen Mudik Lebaran 2024 'Hasilkan' 53 Ton Sampah di Gilimanuk

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Kamis, 18 Apr 2024 14:07 WIB
Sampah yang menumpuk hingga menggunung di TPA Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Senin (15/4/2024). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Foto: Sampah yang menumpuk hingga menggunung di TPA Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Senin (15/4/2024). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Jembrana -

Kemacetan kendaraan di jalan menuju Pelabuhan Gilimanuk selama 10 hari momen libur Lebaran 2024 menghasilkan puluhan ton sampah. Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jembrana dan Kelurahan Gilimanuk mengumpulkan sekitar 53 ton sampah.

"Dari tanggal 5 April hingga 15 April 2024, setidaknya ada sekitar 53 ton lebih sampah yang berhasil diangkut dari Kelurahan Gilimanuk menuju tempat pembuangan akhir (TPA) Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara," ungkap Kepala DLH Jembrana, Dewa Ary Candra Wisnawa, kepada detikBali, Kamis (18/4/2024).

Menurut Dewa Ary, jumlah tersebut banyaknya dua kali lipat dibanding sampah yang dihasilkan saat hari normal, yakni berkisar dua sampai tiga ton rata-rata per hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat musim mudik empat sampai enam ton per hari, kurang lebih mendekati dua kali lipat," jelas Dewa Ary.

Menurutnya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peh seluas dua hektare yang telah beroperasi selama 30 tahun kini kewalahan menampung sampah.

ADVERTISEMENT

"Kami ada rencana kerja sama dengan pihak ketiga untuk penataan dan pengelolaan sampah di TPA Peh. Jadi nanti Pemkab Jembrana akan dibantu peralatan dan teknologi untuk mengolah sampah menjadi refuse derived fuel (RDF)," papar Dewa Ary.

RDF merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari sampah. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi tumpukan sampah di TPA Peh. Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah.

"Sekarang ini sedang berproses, jika tidak ada halangan di bulan Mei 2024 ini akan dikirim (alat pengolah sampah). Jika berjalan sesuai rencana, kami berharap secara bertahap bisa mengurangi sampah, terutama sampah yang ada di TPA," urai Dewa Ary.

Ekskavator milik DLH Jembrana untuk menangani sampah sempat rusak dua hari lalu. Dewa Ary menerangkan alat berat itu sudah proses perbaikan. Saat ini juga sudah didatangkan ekskavator bantuan untuk membantu menarik sampah yang sempat meluber hingga ke jalur truk sampah.

"Sudah diperbaiki (ekskavator). Saat ini sedang proses untuk membersihkan jalur truk tersebut. Secara keseluruhan permasalahan sampah di berbagai daerah itu hampir sama. Kami berharap rencana kerja sama tersebut dapat berjalan, sehingga permasalahan sampah ini cepat teratasi," tandas Dewa Ary.




(hsa/hsa)

Hide Ads