Tukang Ojek Dadakan Raup Cuan Saat Arus Mudik di Gilimanuk

Jembrana

Tukang Ojek Dadakan Raup Cuan Saat Arus Mudik di Gilimanuk

Sui Suadnyana, Putu Adi - detikBali
Kamis, 27 Mar 2025 07:05 WIB
Tukang ojek musiman di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali saat mengantar pemudik menuju Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (26/3/2025). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Foto: Tukang ojek musiman di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali saat mengantar pemudik menuju Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (26/3/2025). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Tukang ojek dadakan meraup keuntungan alias cuan saat arus mudik di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali. Mereka menawarkan jasa kepada penumpang atau pemudik yang ditinggal bus dan travel menuju Pelabuhan Gilimanuk.

"Banyak penumpang bus atau travel yang memilih turun karena antrean lama dan berjalan kaki menuju Pelabuhan Gilimanuk. Jadi, ini menjadi rezeki musiman warga lokal (Gilimanuk)," ungkap salah seorang tukang ojek musiman, Subaliadi (43), saat ditemui detikBali, Rabu (26/3/2025).

Subaliadi mengenakan tarif bervariasi untuk mengantar pemudik hingga Pelabuhan Gilimanuk, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu, tergantung jarak dan jumlah penumpang. "Sehari itu bisa 10 sampai 15 penumpang ya, kalau ramai bisa Rp 500 ribu," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak warga yang menjadi tukang ojek dadakan. Kalau dahulu memang ada organisasi ojek, sekarang sudah tidak," imbuh pria yang berprofesi sebagai nelayan ini.

Doyok (42), pemudik yang hendak menuju Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), mengatakan ia diturunkan oleh bus yang ditumpanginya di Hutan Cekik karena antrean kendaraan yang panjang.

ADVERTISEMENT

"Saya diturunkan di jalan. Busnya putar balik, katanya sudah dekat. Terpaksa saya jalan kaki ke Pelabuhan Gilimanuk bersama anak dan istri," ujar Doyok.

"Padahal perjanjian sampai Terminal Gilimanuk. Banyak alasan sopir busnya. Daripada berdebat saya turun saja," imbuh Doyok.




(hsa/dpw)

Hide Ads