Bulan yang jatuh tepat setelah bulan Ramadan, menurut kalender hijriah adalah bulan Syawal. Bulan Syawal dipandang sebagai bulan yang penuh suka cita karena pada bulan inilah umat muslim merayakan kemenangannya yakni pada Hari Raya Idul Fitri.
Selain adanya hari spesial yang jatuh pada bulan Syawal, bulan ini juga memiliki hari-hari yang cukup istimewa bagi umat Islam. Karena di bulan ini, umat Islam diberi kesempatan untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Hal ini dikarenakan pada bulan Syawal terdapat 6 hari perintah berpuasa sunah yang memiliki banyak sekali keutamaan.
Berikut tata cara dan niat puasa Syawal:
Tata cara puasa Syawal sejatinya sama saja dengan berpuasa di bulan Ramadan, yang membedakan keduanya hanyalah niatnya saja. Berikut niat yang dibacakan jika ingin melaksanakan puasa Syawal:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dibacakan pada malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ
Artinya, "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta'ala."
JIka dibacakan pada siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatisy Syawwâli lillâhi ta'âlâ
Artinya, "Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta'ala."
Artikel ini ditulis oleh Rusmasiela Mewipiana Presilla peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)