Puasa Syawal adalah salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan setelah Ramadan. Dalam buku Menjadi Takwa dengan Puasa karya Fajar Kurnianto, disebutkan bahwa puasa ini dikerjakan selama enam hari di bulan Syawal. Waktu pelaksanaannya dimulai dari tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan, baik dilakukan secara berturut-turut maupun terpisah.
Abu Ayyub Al-Anshari meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa berpuasa di bulan :Ramadan, kemudian melanjutkannya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa selama setahun penuh." (HR. Muslim)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niat Puasa Syawal
Menurut laman resmi MUI, niat berpuasa sebenarnya cukup di dalam hati. Namun, untuk meneguhkan tekad, para ulama menganjurkan agar niat juga dilafalkan. Adapun niat puasa Syawal dapat disesuaikan dengan ketentuan berikut:
1. Niat puasa Syawal bagi yang berniat
sejak malam hari dan berpuasa enam hari secara berurutan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ للهِ تعالى
Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adai sittatin min syawwal lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa pada esok hari untuk menunaikan puasa sunah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta'ala."
2. Niat puasa Syawal bagi yang berniat sejak malam hari tetapi tidak berpuasa secara berurutan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى
Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnatis Syawwal lillaahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."
3. Niat puasa Syawal bagi yang baru berniat di siang hari, misalnya karena belum makan dan minum sejak fajar
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لللهِ تعالى
Arab latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an adaa'i sunnatis Syawwaal lillaahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."
Baca juga: Apakah Puasa Syawal Boleh Tidak Berurutan |
Tata Cara Puasa Syawal
Berdasarkan buku Rahasia Puasa Sunah susunan Ahmad Syahirul Alim, para ulama berbeda pendapat mengenai cara menjalankan puasa Syawal. Mayoritas ulama berpendapat bahwa enam hari puasa ini tidak harus dilakukan berturut-turut setelah Idulfitri, karena tidak ada ketentuan khusus dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Imam Malik rahimahullah memakruhkan puasa langsung setelah Idulfitri karena khawatir disalahpahami sebagai bagian dari puasa Ramadan. Namun, pendapat ini dianggap lemah, sebab Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jika kamu telah berbuka (selesai dari Ramadan), maka berpuasalah dua hari setelahnya." (HR. Bukhari Muslim)
Sementara itu, tidak ada anjuran khusus untuk berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Syawal. Meski demikian, tidak ada larangan bagi siapa pun yang ingin melakukannya.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI