Niat Puasa Syawal Sekaligus Puasa Senin: Arab Latin, dan Artinya

Niat Puasa Syawal Sekaligus Puasa Senin: Arab Latin, dan Artinya

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Sabtu, 05 Apr 2025 00:30 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi niat puasa Syawal sekaligus puasa Senin (Foto: Getty Images/ferlistockphoto)
Palembang -

Dalam melaksanakan puasa sunnah diperbolehkan menggabungkan dua puasa dalam satu waktu. Lalu, bagaimana niat puasa Syawal sekaligus puasa Senin jika digabungkan jadi satu.

Mengutip buku Panduan Praktis Ibadah Puasa: Kajian Fikih Praktis dan Aplikasi Nilai Ibadah Puasa Dalam Kehidupan karya E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Amin, ulama fikih sepakat bahwa niat tempatnya di dalam hati. Apabila seseorang mengucapkan niat namun tidak disertai dengan hatinya, maka tidak sah niatnya.

Perlu diketahui, melafalkan niat tidak termasuk syarat dalam ibadah, hanya saja kalangan Syafi'iyah menyunnahkan hal tersebut. Niat juga tidak mesti dilafalkan dalam bahasa Arab, boleh dalam bahasa Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Niat Puasa Syawal Sekaligus Puasa Senin

Bagian terpenting dalam niat yakni membedakan antara ibadah dan kebiasaan, antara wajib dan sunnah, serta jenis puasa yang akan dilakukan. Karena itu, untuk niat puasa Syawal sekaligus puasa Senin bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan lafal berikut ini:

"Saya niat untuk berpuasa sunnah Syawal sekaligus puasa hari Senin Karena Allah ta'ala"

ADVERTISEMENT

Adapun untuk bacaan niat berpuasa Syawal yang digabung puasa Senin dalam bahasa Arab dan Latin sebagai berikut:

1. Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'âlâ,"

2. Niat Puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah enam hari Syawal esok hari karena Allah ta'ala"

Membaca niat hendaknya dilakukan pada malam hari, dari Isya hingga terbitnya fajar atau sebelum Subuh. Namun, bila seseorang lupa berniat pada malam hari akan mendapat toleransi kebolehan untuk membaca niat di siang hari ketika ingat.

Toleransi ini hanya berlaku dalam puasa sunnah seperi Syawal, Senin Kamis, ayyamul bidh dan lainnya. Untuk bacaan niat puasa Syawal di siang hari sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah 6 hari Syawal hari ini karena Allah ta'ala"

Dalil Penggabungan Puasa Syawal dan Puasa Senin

Apabila pelaksanaan ibadah sunnah digabungkan maka tidak mengapa. Misalnya puasa Arafah dengan Senin Kamis atau puasa Dawud, begitu juga puasa Syawal digabung Senin Kamis.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan bahwa jika puasa enam hari di bulan Syawal bertepatan dengan puasa Senin atau Kamis, maka niat puasa Syawal akan mendapatkan pahala puasa Senin. Begitu juga dengan puasa Senin atau Kamis akan mendapat ganjaran puasa Syawal. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan pahala yang ia niatkan," (HR. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Puasa Syawal

Berikut rangkuman keutamaan puasa Syawal dilansir buku Faedah-faedah Seputar Puasar Syawal milik Muhammad Shalil Al-Munajjid, detikHikmah dan NU Online.

1. Membiasakan Diri untuk Berpuasa

Berdasarkan penjelasan laman NU Online, menunaikan ibadah puasa Syawal menjadi salah satu langkah membiasakan diri tetap berpuasa setelah Ramadan berakhir. Sesungguhnya Allah SWT menerima amal kebaikan seseorang dan akan menganugerahi ia untuk terus berbuat kebaikan setelahnya.

Sebagian ulama berpendapat bahwa ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya. Maka siapa saja yang berbuat kebaikan kemudian mengikutinya dengan perbuatan baik lainnya maka hal yang demikian adalah tanda diterima kebaikan yang pertama. Begitu juga sebaliknya, jika seseorang berbuat baik kemudian mengikutinya dengan perbuatan buruk maka yang demikian tanda ditolak kebaikan.

2. Tanda Syukur Kepada Allah

Dikutip detikHikmah, salah satu keutamaan berpuasa di bulan Syawal adalah tanda rasa syukur kepada Allah SWT karena telah berhasil melalui bulan Ramadan. Berharap setelah berakhirnya Ramadan, bisa mendapatkan anugerah rahmat yang melimpah.

3. Ibadah yang Dilakukan Pada Ramadan tidak Terputus

Selesainya bulan Ramadan bukan menjadi pertanda ibadah yang dilakukan terhenti. Hal ini menjadi pemicu untuk berusaha mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan setelahnya. Puasa Syawal menjadi salah satu bentuk untuk melestarikan ibadah yang sudah dijalankan selama Ramadan.

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، - رضى الله عنه - أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ "‏ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ ‏"

Artinya: "Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus." (HR Muslim).

4. Penyempurna Ibadah Wajib

Alasan dianjurkannya puasa Syawal karena dapat menyempurnakan kekurangan dalam menjalankan ibadah wajib seperti puasa Ramadan. Hal itu dijelaskan dalam sebuah hadis berikut ini:

"Sesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab adalah salatnya. Jika salatnya baik, sungguh dia telah beruntung dan sukses. Sebaliknya apabila salatnya rusak maka di celaka dan merugi. Kemudian jika ada kekurangan dalam salat wajib, Allah berfirman kepada malaikat: lihatlah apakah hambaku mengerjakan salat sunah? Jika dia mengerjakan salat sunah, kekurangan dalam salat wajib akan disempurnakan dengan salat sunnah. Kemudian seluruh amal yang lain akan dihisab seperti itu," (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi).

Itulah bacaan niat puasa Syawal sekaligus puasa Senin lengkap dengan bacaan bahasa Indonesia, Arab, dan Latin. Selamat beribadah, ya.




(mep/csb)


Hide Ads