Kisah Para Narapidana Perempuan Ikuti Pemilu 2024 dari Lapas

Kisah Para Narapidana Perempuan Ikuti Pemilu 2024 dari Lapas

I Wayan Sui Suadnyana, Aryo Mahendro - detikBali
Rabu, 14 Feb 2024 15:57 WIB
Narapidana Lapas Perempuan Kerobokan memakai busana adat saat mencoblos, Rabu (14/2/2024).
Foto: Narapidana Lapas Perempuan Kerobokan memakai busana adat saat mencoblos, Rabu (14/2/2024). (Dok. Lapas Perempuan Kerobokan).
Badung -

Putu Anita Sukra Dewi (23), salah satu dari ratusan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II-A Kerobokan, menggunakan hak pilihnya. Anita berstatus sebagai narapidana mati di Lapas Perempuan Kerobokan.

"Siapapun yang terpilih, semoga dapat memberikan yang terbaik untuk rakyat," kata Dewi singkat saat ditemui detikBali seusai memberikan hak suaranya, Rabu (14/2/2024).

Putu Anita adalah terpidana mati kasus pembunuhan satu keluarga di Kuta pada 2014. Ia sebelumnya sempat mendekam di Lapas Kelas IIB Karangasem sebelum dipindah ke Lapas Perempuan Kerobokan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anita mengaku senang kini bisa memberikan hak suaranya di Lapas Perempuan Kerobokan. Ia berharap kepada presiden yang baru mengubah hukumannya sehingga dapat mengajukan remisi.

"Semoga ada perubahan untuk hukuman saya. Kalau sekarang memang remisi saya belum bisa dapat karena masih hukuman mati. Tapi kalau hukuman saya (diubah) jadi angka, misalnya 20 tahun, mungkin bisa dapat remisi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Meski ada harapan terhadap presiden yang baru, perempuan asal Singaraja yang sudah dipenjara selama 12 tahun itu tidak begitu mengetahui rekam jejak para capres dan cawapres.

Nur Kasinayati, narapidana kasus penerbitan kartu tanda penduduk (KTP) ilegal, setali tiga uang. Nur sangat ingin mendapat remisi dari presiden dan wakil rakyat yang terpilih. Nur mengaku sudah berkelakuan baik selama menjalani masa hukumannya.

"Mungkin, saya bisa dapat tambahan remisi untuk kami di sini yang berkelakuan baik. Ya, remisi Lebaran dan Idul Fitri," harap Nur.

Total ada sebanyak 209 dari 228 narapidana di Lapas Perempuan Kerobokan menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. Mereka memilih kandidat pasangan presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Bali, dan DPRD kabupaten dan kota.

"Yang tidak bisa memilih karena warga negara asing 12 orang, ada yang KTP tidak valid (luar Bali), dan (narapidana) yang baru," kata Kepala Lapas Perempuan Kerobokan Ni Luh Putu Andiyani ditemui detikBali.

Andiyani menjelaskan, para narapidana sudah memilih para kandidat sesuai tata cara pencoblosan yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali.

"Jadi para warga binaan sangat antusias mengikuti pemilu ini. Mereka mencoblos lima surat suara. DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/kota," jelas Andiyani.

Pantauan detikBali, semua petugas KPPS di lapas tersebut mengenakan pakaian adat Bali. Sedangkan para narapidana ada yang mengenakan pakaian adat daerah asal masing-masing dan kaos berwarna merah muda spesial Hari Valentine.

"Karena kami semua ini perempuan. Jadi, ada yang pakai baju pink bertepatan hari Valentine. Tapi, yang istimewa ada yang pakai baju adat Aceh, Medan, ada juga Padang dan Bali," terang Andiyani.




(hsa/gsp)

Hide Ads