Buntut Nakes Mogok Kerja, RSUD Tangguwisia Ditargetkan Jadi BLUD pada 2024

Round Up

Buntut Nakes Mogok Kerja, RSUD Tangguwisia Ditargetkan Jadi BLUD pada 2024

Made Wijaya - detikBali
Rabu, 04 Okt 2023 09:22 WIB
Pj Bupati Buleleng  I Ketut Lihadnyana, pegang mic, saat bertemu dengan manajemen RSUD Tangguwisia di Buleleng, Selasa (3/10/2023).
Pj Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana, pegang mic, saat bertemu dengan manajemen RSUD Tangguwisia di Buleleng, Selasa (3/10/2023). Foto: Dok. Pemkab Buleleng
Buleleng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menargetkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangguwisia menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada 2024. Tujuannya, agar mogok kerja yang dilakukan tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit itu lantaran jasa pelayanan (jaspel) tidak kunjung dibayarkan tidak terjadi lagi.

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana menargetkan RSUD Tangguwisia menjadi BLUD pada tahun depan. Dengan status BLUD, rumah sakit di Seririt itu bisa langsung membuat perencanaan dan mengelola keuangan, termasuk membayar jaspel nakes.

"Sehingga bisa lebih fleksibel," tutur Lihadnyana, saat mengunjungi RS Tangguwisia, Selasa (3/10/2023). Dia meminta Inspektorat untuk mengkaji siapa saja yang bisa duduk sebagai dewan pengawas dan pengelola jika RSUD Tangguwisia menjadi BLUD.

Alasan lainnya, Lihadnyana melanjutkan, agar RSUD Tangguwisia bisa langsung mengajukan tagihan BPJS Kesehatan. Dengan menjadi BLUD, RSUD itu bisa langsung mengelola dana dari klaim BPJS Kesehatan untuk operasional rumah sakit, termasuk membayar jaspel nakes.

"Itulah sebabnya kenapa saya mendorong agar perubahan status (menjadi BLUD) bisa dilakukan dengan cepat," tutur Lihadnyana.

Direktur RSUD Tangguwisia Putu Karniasih akan mempersiapkan perubahan bentuk menjadi BLUD. "Kami akan bahas lebih detail lagi sesegera mungkin, setelah itu tinggal menunggu SK (surat keputusan) dan pada 2024, RSUD Tangguwisia sudah berstatus BLUD," ujarnya.

Tunggakan Jaspel Sudah Dianggarkan

Lihadnyana menuturkan jaspel untuk nakes di RSUD Tangguwisia sebenarnya sudah dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023. Namun, saat ini, APBD Perubahan 2023 Buleleng sedang dievaluasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

"Ini sebenarnya sudah dianggarkan di (APBD) perubahan. Tinggal menunggu evaluasi dari provinsi. Setelah itu, saya instruksikan untuk segera dicairkan (jaspel)," ujarnya.

Lihadnyana menjelaskan jaspel merupakan hak dari pegawai dan dokter yang didapatkan karena pelayanan kesehatan yang diberikan. Jaspel dibayar oleh pasien yang datang.

Kepala Dinas Kesehatan Buleleng Sucipto menjelaskan tertundanya pembayaran jaspel di RSUD Tangguwisia karena anggaran yang telah disiapkan banyak tersedot untuk penanganan COVID-19.

Nakes di RSUD Tangguwisia Mogok Kerja

Nakes di RSUD Tangguwisia sempat mogok kerja lantaran jaspel 2022 tak kunjung dibayarkan Akibatnya, sejumlah pasien yang datang ke poliklinik terpaksa gigit jari karena layanan tutup pada Senin (2/10/2023).

Para dokter memberikan ultimatum kepada manajemen RSUD jika dalam waktu seminggu tidak ada kejelasan terkait jaspel, maka mereka bakal meneruskan aksi mogok kerja hingga waktu tidak ditentukan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikBali, sebanyak 195 orang karyawan/nakes di RSUD Tangguwisia yang belum menerima pembayaran jaspel. Jumlahnya jaspel yang belum dibayar sekitar Rp 2 miliar lebih.

"Kalau gaji pokok kami itu kecil, jasa pelayanan sendiri itu biasanya tiga kali lipat dari gaji pokok, makanya itu sangat dipermasalahkan apalagi sama dokter spesialis, mereka dapat banyak dari sana," ujar salah seorang nakes yang minta identitasnya tidak dituliskan, kepada detikBali, Selasa (3/10/2023).


(gsp/iws)

Hide Ads