Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyoroti kemacetan di sekitar Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali. Menurutnya, kemacetan di ruas jalan menuju Pelabuhan Sanur sudah jauh dari perhitungan.
Kemacetan itu disebabkan oleh meningkatnya jumlah penumpang yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Sanur menuju Nusa Penida mencapai tiga kali lipat. Dari jumlah penumpang semula yang rata-rata hanya sekitar 2.000-an orang, kini menjadi 6.500 orang per hari.
"Sehingga ada mobilitas orang dan kendaraan yang sangat tinggi. Perlu ada pemikiran baru untuk lingkungan ini, untuk dibenahi. Supaya kemacetan tidak menganggu orang yang tidak sedang dalam perjalanan menuju ke pelabuhan," kata Moeldoko saat mengunjungi Pelabuhan Sanur, Jumat (22/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moeldoko menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar untuk membangun gedung parkir di sekitar Pelabuhan Sanur. Selain itu, Pemkot Denpasar diminta untuk menggandeng masyarakat sekitar dan pengusaha dalam pengelolaan Pelabuhan Sanur.
"Dengan sempitnya lahan, bisa dengan cara itu (gedung parkir bersusun). Bisa juga kolaborasi dengan masyarakat. Tanah milik masyarakat atau pengusaha, perlu kami dekati," imbuh Moeldoko.
Selain kemacetan, Moeldoko juga menyinggung pengelolaan Pelabuhan Sanur oleh KSOP Benoa. Dia menyarankan Pemkot Denpasar menggandeng beberapa pihak dalam mengelola Pelabuhan Sanur setelah selesai ditukangi KSOP Benoa pada Februari 2024.
PJ Gubernur Bali Siapkan Solusi
PJ Gubernur Bali Made Mahendra Jaya turut hadir di Pelabuhan Sanur dalam kesempatan tersebut. Ia mengakui kemacetan kerap terjadi di jalanan menuju Pelabuhan Sanur. "Memang ada permasalahan terkait kemacetan. Kami harus cari solusi. Saya menawarkan tiga solusi, minimalis, moderat, dan ideal," kata Mahendra.
Mahendra menjelaskan konsep minimalis yang dia maksud adalah dengan membuka jalan baru dan menyediakan lahan parkir. Hanya saja, Mahendra tidak merinci jalan dari mana ke mana yang hendak dibuka.
Senada dengan Moeldoko, Mahendra mendorong Pemkot Denpasar sebagai pengelola Pelabuhan Sanur bekerja sama dengan masyarakat untuk pengadaan lahan parkir. Menurutnya, solusi itu lebih realistis dibanding membuka lahan baru untuk parkir yang diperkirakan akan menelan banyak anggaran.
"Kalau dengan pembebasan lahan, kan mahal biayanya. Tapi kalau bisa kerja sama dengan masyarakat," jelasnya.
Kepala KSOP Benoa R Sadeli mengakui mobilitas di Pelabuhan Sanur saat ini cukup padat dibandingkan sebelum ada bangunan dermaga di pelabuhan tersebut. Di sisi lain, ia meminta pemerintah pusat melakukan peremajaan kapal-kapal patroli untuk mengawasi dan mengatur mobilitas penumpang ke Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan tujuan lainnya.
"Tolong, ada perhatian lebih dari pemerintah pusat. KSOP Benoa memerlukan penyehatan kembali atau penggantian kapal patroli," kata Sadeli.
(iws/iws)