Balita Perempuan di Buleleng Meninggal, Diduga Rabies

Balita Perempuan di Buleleng Meninggal, Diduga Rabies

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Selasa, 13 Jun 2023 12:28 WIB
Kadiskes Buleleng Sucipto membenarkan kasus kematian suspek rabies bocah berusia 5 tahun asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali.
Kadiskes Buleleng Sucipto membenarkan kasus kematian suspek rabies bocah berusia 5 tahun asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali. (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali).
Buleleng -

Anak di bawah lima tahun (balita) perempuan meninggal diduga terinfeksi rabies pada Minggu (11/6/2023). Bocah asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, itu meninggal setelah terkena gigitan anjing.

Ia meninggal pukul 20.20 Wita saat dirawat di RSUD Buleleng. Balita itu datang ke rumah sakit dengan gejala tidak bisa minum air, nyeri saat menelan, gelisah, serta takut angin sejak Sabtu (10/6/2023).

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Buleleng Sucipto membenarkan informasi tersebut. Ia mengatakan kondisi balita tersebut memburuk pada pukul 20.00 Wita, Sabtu, hingga dinyatakan meninggal 20 menit setelahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Balita itu meninggal dalam keadaan hipervelasi dengan diagnosis encephalitis rabies. "Pukul 20.00 Wita, kondisi pasien melemah, disertai gelisah, pandangan kosong, panas berkeringat, dan halusinasi," ujarnya, Selasa (13/6/2023).

"Pukul 20.20 Wita, pasien dinyatakan meninggal dunia dengan penyebab langsung gagal napas, dengan penyebab dasar encephalitis rabies," lanjut Sucipto.

ADVERTISEMENT

Ia mengungkapkan pasien balita tersebut memiliki riwayat digigit anjing peliharaannya. Anjing itu masih berusia lima bulan. Pasien digigit sekitar satu bulan lalu, saat hendak mengambil mainannya di bawah kolong tempat tidurnya.

Tidak disangka-sangka, anjing peliharaannya langsung menggigit lengan kirinya sampai mengakibatkan luka gores. Saat itu, balita tersebut tidak langsung dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan medis.

Walhasil, korban tidak sempat mendapatkan vaksin anti rabies (VAR). "Setelah menggigit, anjing itu dibunuh oleh bapak pasien. Luka pada tangan kiri pasien hanya dicuci di rumah, menggunakan sabun dan air mengalir," jelas Sucipto.

"Karena luka itu dianggap kecil dan aman, sehingga (keluarga) pasien abai dan tidak melaporkan diri ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," pungkasnya.




(BIR/gsp)

Hide Ads