Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng mengimbau peternak babi menjaga kesehatan dan kebersihan kandang. Langkah ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran infeksi meningitis streptococcus suis (MMS) yang saat ini merebak.
Berdasarkan data di RSUD Buleleng, kasus MSS diduga menginfeksi 12 pasien. Dua orang di antaranya positif meningitis setelah melewati tes mikrobiologi.
Namun, Kepala Distan Buleleng Made Sumiarta mengatakan kasus MSS masih perlu dikaji mendalam oleh Balai Besar Veteriner (BBVet).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, penyebaran meningitis tidak mutlak dari kontak langsung dengan hewan ternak, dalam hal ini babi. Kecuali pada kondisi babi yang sakit, kemudian dagingnya diolah dengan proses masak yang belum matang sempurna.
Untuk menghindari hal itu, Sumiarta mendesak peternak babi menjaga kebersihan hewan ternak mereka dan kandangnya. Sementara, Distan Buleleng bakal membantu melakukan disinfektan serta memberi vitamin secara reguler.
"Jika peternak menemukan gejala babi sakit, seperti tidak mau makan, lesu, dan panas tinggi, mohon jangan panik. Silakan secepat mungkin melapor ke petugas di kecamatan," ujarnya, Jumat (9/6/2023).
Sumiarta juga mengimbau warga tidak mengonsumsi daging babi olahan yang tidak dimasak dengan benar. Daging, menurut dia, harus dimasak dengan matang agar tidak terkontaminasi bakteri streptococcus.
Sebagai upaya pencegahan, Sumiarta juga berjanji mengintensifkan pemeriksaan antemortem dan postmortem di rumah pemotongan hewan (RPH). Lalu, mengagendakan pemeriksaan di pasar untuk mengecek kesehatan daging.
"Karena kami sadari sekarang, di samping kondisi tubuh manusia, kondisi alam juga patut dipertimbangkan sebagai penyebab merebaknya MSS ini. Jadi, kami harus tetap berhati-hati dan menjaga kesehatan," terang Sumiarta.
Adapun, data yang dihimpun Distan Buleleng mengungkap populasi babi saat ini dari seluruh peternak mencapai 49 ribu ekor di Kabupaten Buleleng.
(BIR/nor)