Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 2 April sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia atau World Autism Awareness Day. Peringatan ini diharapkan bisa memberikan perhatian lebih kepada penyandang autisme.
Mengenal Autisme
Dilansir dari berbagai sumber, autisme merupakan gangguan sistem saraf pada otak sehingga memengaruhi neurologis atau kerja otak seumur hidup. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, namun cenderung lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Autisme bisa dideteksi sejak usia dua hingga empat tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istilah autisme diperkenalkan pertama kali oleh psikiater Leo Kanner pada 1943. Autisme dari kata auto yang dalam bahasa Yunani berarti diri, dan isme yang berarti pemahaman atau aliran. Maka, autisme bisa diartikan seseorang hidup dalam dunianya sendiri karena cenderung menghindari kontak sosial.
Ciri-ciri Autisme
Otak anak autis mengalami gangguan neurobiologis yang menghambat fungsi syaraf yang berhubungan dengan komunikasi, motorik, sosial, dan perhatian. Hal ini ditemukan Leo Kanner saat menangani sekelompok anak yang mengalami perilaku sosial dan hambatan komunikasi.
Kelompok tersebut menunjukkan ciri-ciri menarik diri dari pergaulan, tak berbicara, memalingkan pandangan dari orang lain, dan melakukan aktivitas tertentu yang bersifat repetitif (berulang-ulang).
Untuk itu, orang tua harus jeli mendeteksi gejala-gejala autis sejak dini. Seperti anak tidak mau melakukan kontak mata, tidak menoleh saat dipanggil, terlambat berbicara, minat dan perilaku yang tidak biasa, hingga hiperaktif dan impulsivitas.
Anak-anak penyandang autis umumnya cenderung memiliki level kecerdasan normal menengah ke atas. Mereka dapat hidup mandiri dan produktif selama diberikan perhatian dan pola asuh yang tepat.
Sejarah Hari Peduli Autisme Sedunia
Sejarah Hari Peduli Autisme Sedunia berawal pada 2008 saat Konvensi Hak Penyandang Disabilitas mulai berlaku dan kembali menegaskan prinsip dasar hak asasi manusia. Tujuannya untuk memajukan, melindungi, menjamin penikmatan penuh dan setara semua hak asasi manusia serta kebebasan dasar para penyandang disabilitas.
PBB lalu mendeklarasikan 2 April sebagai World Autism Awareness Day atau Hari Peduli Autisme Sedunia. Tujuannya untuk menyoroti kebutuhan dan membantu meningkatkan kualitas hidup penyandang autisme, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan seutuhnya dan bermakna.
Twibbon Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
Ucapan Hari Peduli Autisme Sedunia 2023 baiknya digunakan bersamaan dengan Twibbon untuk mengingatkan masyarakat agar selalu peduli terhadap autisme. Berikut beberapa linknya.
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
- Link Hari Peduli Autisme Sedunia 2023
Cara Pasang Twibbon
Sudah memilih Twibbon bingung cara pasang foto kalian? Yuk simak penjelasan cara pasang Twibbon di sini.
- Klik opsi "choose a photo" pada laman Twibbon yang ingin kalian gunakan.
- Pilih foto yang ingin kalian gunakan pada Twibbon lalu, edit komposisi foto agar pas dengan ukuran Twibbon. Jika sudah klik "next".
- Tunggu proses beberapa saat.
- Klik "download".
- Twibbon kalian siap untuk diunggah ke media sosial.
Penyandang Autisme seringkali dikucilkan atau menjadi korban perundungan karena perilaku mereka yang tidak biasa. Hal ini karena kurangnya pengetahuan dan awareness masyarakat mengenai gangguan autisme. Semoga dengan peringatan Hari peduli Autisme Sedunia, masyarakat mendapatkan pemahaman lebih tentang autisme.
Artikel ini ditulis oleh Annisa Anggraeni peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka MSIB di detikcom.
(irb/hsa)