Senin 16 Januari 2023, harga LPG 3 kilogram di Bali resmi naik. Harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kilogram naik dari Rp 14.500 menjadi Rp 18 ribu.
Kenaikan harga LPG 3 kilogram diatur dalam Peraturan Gubernur Bali No 63 Tahun 2022 terkait Perubahan Ketiga atas Peraturan Gubernur No 48 Tahun 2014 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kilogram.
"Kebijakan yang terbit tersebut mengakomodir kondisi pasar yang mana selama ini harga LPG 3 kilogram di pasaran berkisar Rp 18 ribu-Rp 20 ribu. Sehingga perlu ada penyesuaian dari HET yang lama Rp 14.500 menjadi Rp 18 ribu di pangkalan," ungkap Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Bali Ida Bagus Setiawan, Selasa (17/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beli LPG di Pangkalan Sesuai HET
Hiswana Migas didorong agar segera menyiapkan pangkalan-pangkalan elpiji sehingga masyarakat bisa mendapatkan LPG sesuai HET. Masyarakat diimbau membeli LPG di pangkalan agar mendapatkan harga sesuai HET.
"Pemerintah akan memastikan ketersediaan di pangkalan dan kondisi lapangan. Intinya pemerintah tidak ingin memberi beban baru ke masyarakat," kata Bagus Setiawan.
Faktor Penetapan HET Baru
Salah satu faktor penetapan HET LPG baru ialah dinamika HET tahun 2014 dinilai sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Di mana sebelumnya Pemprov Bali menemukan banyak pedagang menjual LPG 3 kilogram dengan harga Rp 18-20 ribu, padahal HET Rp 14.500.
"Inilah yang coba kami kaji dan review terkait penetapan HET Rp 18 ribu ini, artinya mengakomodir kondisi pasar dan kebutuhan Hiswana Migas bahwa operasionalnya bisa terpenuhi, sehingga tidak sampai norokin (nombok)," paparnya.
Disnaker dan ESDM Kabupaten/Kota akan melakukan monitoring untuk menampung aspirasi semua pihak. "Ini mungkin paralel karena Pergubnya kan baru diterapkan kemarin. Jadi kami akan sambil sounding dan cek di lapangan terkait keluhan masyarakat, dan pangkalan yang tidak terjangkau masyarakat juga akan jadi bahan evaluasi," tambahnya.
Dikeluhkan Masyarakat
Pedagang gas LPG eceran hingga pedagang gorengan di Kota Denpasar mengungkapkan keluh kesahnya terkait kenaikan LPG 3 kilogram. Salah satu penjual gas LPG eceran di Jalan Rijasa, Kreneng, Denpasar, Ari mengaku kaget dengan kenaikan harga tersebut.
Ia mengaku baru mendapatkan informasi harga LPG 3 kilogram pada Senin (16/1/2023). "Serba dadakan. Harusnya dari jauh-jauh hari sudah diberitahukan kalau ada kenaikan harga," keluh wanita berusia 60 tahun, Selasa (17/1/2023).
Baca juga: Harga Gas LPG 3 Kg di Bali Naik! |
Menurut Ari, Pemprov Bali harus adil memutuskan kenaikan HET LPG 3 kilogram. "Pemerintah harusnya lebih fair lagi dengan beri alasan kenapa harga naik, supaya kami juga bisa jelaskan ke pembeli," ungkap pemilik Toko Manik Mas ini.
Pelanggan Ari juga banyak mengeluhkan kenaikan harga LPG ini, apalagi sebagian besar pedagang makanan dan minuman. Mereka kaget, bahkan sampai ada yang berutang. "Banyak yang sampai ngebon karena uang yang dibawa pas seperti harga gas sebelumnya. Dari kemarin sampai sekarang sudah ada sepuluh orang yang ngebon," akunya.
Sementara salah satu penjual gorengan, Ida Kusuma Wati (50) mengatakan baru hari ini tahu informasi kenaikan harga LPG 3 kilogram. Biasanya ia membeli LPG 3 kilogram dengan harga Rp 16-18 ribu.
"Dari langganan saya yang biasa bawain gas ke sini, bilang harga gas nanti malah bisa naik sampai Rp 20 ribu atau di atas Rp 21 ribu. Sebenarnya ini memberatkan rakyat apalagi dengan keadaan yang belum begitu normal begini," ucap perempuan asal Banyuwangi tersebut.
Ia menuturkan, jika kenaikan harga LPG benar-benar terjadi, maka harga gorengannya juga akan dinaikkan. "Kalau biasanya 1 gorengan dijual Rp 1 ribu, bisa saja nanti empat gorengan saya jual Rp 5 ribu. Harga ini kemungkinan bakal terus naik tergantung situasi," akunya.
(irb/gsp)