Volume sampah saat hari raya Galungan di perkotaan Kabupaten Karangasem mengalami peningkatan sebanyak 30 persen. Dari sebelumnya hanya 50 ton per hari kini mencapai 65 ton per hari. Kondisi tersebut membuat sampah menumpuk di beberapa titik pada Kamis (5/1/2023).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karangasem I Nyoman Tari mengatakan sampah, peningkatan sampah saat Galungan memang biasa terjadi. Peningkatan sampah di perkotaan saat ini didominasi sampah sisa upakara seperti canang.
"Peningkatannya mulai terjadi hari ini, karena masyarakat banyak yang membuang sampah bekas upakara kemarin baru dibuang hari ini ke tempat-tempat sampah yang sudah tersedia di perkotaan," kata Tari, Kamis (5/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tari juga mengaku sempat keliling di perkotaan dan sebagian besar sampah sudah terangkut. Kalaupun ada sampah yang masih belum terangkut itu karena masih banyak masyarakat yang justru buang sampah setelah petugas selesai mengangkat sampah. Jadi sampah masih terlihat menumpuk di beberapa tempat.
Karena jam operasional truk sampah mulai dari pukul 06.00 Wita sampai pukul 07.30 Wita. Jika ada masyarakat yang membuang sampah lewat dari jam tersebut maka tidak akan terangkut.
"Nanti akan kami sosialisasikan lagi ke masyarakat agar taat dan tepat waktu saat membuang sampah ke tempat-tempat sampah yang ada di perkotaan agar tidak menimbulkan tumpukan sampah," kata Tari.
Terkait dengan meningkatnya jumlah volume sampah saat ini, Tari mengaku sudah melakukan upaya dengan menambah jumlah angkutan truk menjadi dua kali angkut dari sebelumnya yang hanya satu kali saja untuk mengantisipasi tumpukan sampah. Tapi tetap masih ada saja sampah yang tersisa.
Dari hasil pantauan di beberapa titik yang ada di perkotaan sampah masih terlihat menumpuk seperti di wilayah Jasri dan Subagan. Sampah terlihat lebih didominasi oleh sampah bekas upakara maupun sampah rumah tangga.
(hsa/gsp)