Pembatalan Tarif Rp 3,7 Juta Bakal Dongkrak Kunjungan Turis ke Labuan Bajo

Manggarai Barat

Pembatalan Tarif Rp 3,7 Juta Bakal Dongkrak Kunjungan Turis ke Labuan Bajo

Ambrosius Ardin - detikBali
Kamis, 15 Des 2022 19:21 WIB
Seekor komodo di Taman Nasional Komodo yang dilindungi.
Foto: Seekor komodo di Taman Nasional Komodo yang dilindungi. (Istimewa)
Manggarai Barat -

Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat Pius Baut menyambut baik keputusan Pemerintah Pusat membatalkan rencana kenaikan tarif Rp 3,7 juta ke Taman Nasional Komodo (TNK) pada 1 Januari 2023. Pembatalan itu dinilai akan mendongkrak kunjungan wisatawan ke TNK.

"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Pusat yang sudah menjawab keresahan pelaku pariwisata selama ini. Karena sejak Agustus waktu itu disampaikan ditunda ke 1 Januari tapi dalam kurun waktu ini tidak ada informasi dari pemerintah provinsi ke kami, jadi atau tidak (kenaikan tarif ke TN Komodo)," kata Pius Baut di Kantornya, Kamis (15/12/2022) sore.

Ia mengatakan, kabar pembatalan kenaikan tarif ini akan menciptakan kepastian pasar pariwisata untuk menjual maupun membeli paket wisata, yang selama ini menunggu kepastian dari pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasi ini memberi kepastian kepada pasar pariwisata sehingga teman-teman pelaku wisata sudah bisa memastikan atau menjual paket wisata tahun 2023 dengan tarif seperti biasa, normal yang berlaku selama ini ke TN Komodo," ujar Pius Baut.

Ia pun berharap keputusan tertulis atau surat edaran dari pemerintah pusat terkait pembatalan tarif ini agar memberi legitimasi yang kuat. Pembatalan tarif ini, lanjut dia, seperti mengangkat beban yang dipikul terkait dengan kondisi pelaku wisata yang menjadi terdampak rencana kenaikan tarif ke TN Komodo tersebut.

ADVERTISEMENT

"Karena beban kami selama ini beban terhadap pelaku pariwisata, karena kami merasakan apa yang dirasakan teman-teman pelaku pariwisata. Sementara kami sendiri belum bisa menjawab selama ini," kata Pius Baut.

"Selama ini kan begitu karena keputusan ada di Pusat dan Provinsi. Ini juga membuat kami tidak berpikir lagi tentang ini. Itu sudah ada jawaban dari pemerintah pusat, tidak ada pertanyaan lagi dari pelaku pariwisata," lanjut dia.

Ia mendorong pelaku pariwisata di Labuan Bajo untuk mulai menjual paket destinasi seperti harga normal yang berlaku selama ini. Ia pun optimis kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo akan kembali meningkat, dan berharap jumlahnya bisa melampaui jumlah kunjungan wisatawan tahun 2019 sebanyak 256.609 wisatawan.

"Kita prediksi dengan pembatalan ini tentu pasar sudah pasti, wisatawan berani membeli paket-paket wisata ke Labuan Bajo dengan harga normal, tentu itu akan meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo," katanya.

"Kami berharap akan kembali normal atau lebih tinggi dari 2019. Kita berharap tahun depan seperti itu atau lebih tinggi lagi karena ada kepastian soal tarif," pungkas Pius Baut.

Diketahui, kunjungan wisatawan yang sempat tinggi ke Labuan Bajo hingga pertengahan tahun ini tiba-tiba merosot tajam pada Agustus usai mencuatnya rencana kenaikan tarif Rp3,7 juta ke TN Komodo oleh PT Flobamor, BUMD milik Pemprov NTT. Penurunan kunjungan wisatawan pada Agustus 2022 itu terjadi pada wisatawan nusantara (wisnus).

Pada Agustus, kunjungan wisnus pada Juli mencapai 15.332 orang, menurun drastis menjadi 7.169 pada Agustus. Anjloknya tingkat kunjungan wisatawan itu berlanjut hingga November.

Di sisi lain, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) memang meningkat hampir 2.000 orang pada Agustus menjadi 12.041 orang. Tapi, jumlahnya kembali anjlok pada September menjadi 7.940 orang dan terus menurun hingga November.




(nor/dpra)

Hide Ads