Peran Besar Istri yang Membuat Bripka Ricky Bantah Skenario Sambo

Peran Besar Istri yang Membuat Bripka Ricky Bantah Skenario Sambo

tim detikNews - detikBali
Sabtu, 10 Sep 2022 06:35 WIB
Tersangka RR dalam kasus penembakan Brigadir Yoshua adalah Brigadir Ricky Rizal. Siapa sosok Brigadir Ricky Rizal ini? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Ferdy Sambo, Brigadir Yosua atau Brigadir J, dan Bripka Ricky. Foto: Istimewa
Bali -

Ada sosok orang tercinta di balik keberanian Bripka Ricky membantah dan keluar skenario Ferdy Sambo. Ialah sang istri yang meminta Bripka Ricky jujur terkait kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Sebelum akhirnya memutuskan berbalik arah meninggalkan skenario Ferdy Sambo, Bripka Ricky sempat dipertemukan dengan istri dan adiknya. Dalam pertemuan tersebut, sang istri mengatakan kepada Bripka Ricky agar mengingat anak dan almarhum bapaknya.

Bripka Ricky tak kuat menahan air mata. Ia kemudian berani membuka semua dan memutuskan keluar skenario Ferdy Sambo. Bripka Ricky lantas mengikuti jejak Bharada E untuk berbicara sejujurnya soal kasus pembunuhan Brigadir J.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengacara Bripka Ricky, Erman Haris mengatakan, Bripka Ricky menangis ketika ditanya kematian Brigadir J. Momen itu terjadi setelah istri dan adiknya menemui Bripka Ricky, memintanya bicara yang sebenarnya.

"Istri dan adiknya menyampaikan untuk terbuka dan bicara benar. Kalau kamu tidak bicara benar, nama baik bapak kamu yang juga polisi (terkena imbas)," kata Pengacara Bripka Ricky, Erman Umar di Mabes Polri, Kamis (8/9/2022), dilansir dari detikNews.

ADVERTISEMENT

Bripka Ricky juga diingatkan pada anaknya. "Ingat anak kamu, bagaimanapun anak kamu akan melihat, mau apa, pembunuh atau apa. Itu dia mulai nangis, mulai itu sudah terbuka," sambung Erman.

Menurutnya, saat awal kasus pembunuhan Brigadir J muncul, Bripka Ricky memang terbawa skenario Ferdy Sambo, yang menyebut kematian Yosua akibat insiden tembak-menembak dengan Bharada E.

"Yang pertama kan memang terbawa skenario (baku tembak Brigadir J dan Bharada E)," ujarnya.

Namun kini Erman memastikan Bripka Ricky telah mencabut pernyataan tersebut dan keluar dari skenario Ferdy Sambo. Bripka Ricky membantah kronologi versi Ferdy Sambo dan mengungkap peristiwa sebenarnya, usai polisi mendatangkan keluarganya.

"Dia berbalik arah itu setelah mungkin Richard (Bharada E) buka dan dia juga didatangi adik kandung sama istri agar minta bicara benar," jelasnya.

Sempat Ingin Jadi Justice Collaborator

Bripka Ricky disebut sempat ingin mengajukan diri menjadi justice collaborator di kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Namun keinginan tersebut dibatalkan, salah satu alasannya karena takut pada Ferdy Sambo.

"Awalnya, awalnya dia mau (jadi justice collaborator atau JC)," kata Erman Umar, di Mabes Polri, Kamis (8/9/2022).

Menjadi JC merupakan keinginan Bripka Ricky sendiri, namun diurungkan karena saat itu ia tidak memiliki akses mencari tahu soal JC. Posisi Bripka Ricky sejak awal juga tidak jelas dan tidak memiliki pengacara. Ditambah lagi ketakutan terhadap Ferdy Sambo.

"Oh karena ini dia merasa enggak punya akses, dia enggak bisa (komunikasi dengan) keluarganya. Bukan (ancaman Ferdy Sambo), dia takut," terang Erman.

"Karena saat awal-awal itu enggak ada persiapan. Surat penahanan belum, lawyer-nya siapa enggak jelas. Ada yang memberi tahu lawyer tapi enggak bisa komunikasi, kalau ditanya enggak jelas," sambungnya.

Tolak Perintah Ferdy Sambo Tembak Yosua

Bripka Ricky mengaku sempat diminta Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir Yosua. Namun ia menolak secara halus karena tidak berani dan tidak kuat mental.

Kesaksian Bripka Ricky, Ferdy Sambo memberi pertanyaan berani atau tidak tembak Brigadir J, saat berada di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (8/7/2022).

"Bapak FS bertanya 'berani tidak tembak Yosua?'. Kemudian saya jawab 'saya tidak berani, Pak. Karena saya tidak kuat mentalnya'," kata Erman menirukan pengakuan Bripka Ricky.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Irjen Ferdy Sambo Terancam Hukuman Mati"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads