Gelombang Tinggi, Warga Pesisir Tanah Ampo Karangasem Mengungsi

Gelombang Tinggi, Warga Pesisir Tanah Ampo Karangasem Mengungsi

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Kamis, 01 Sep 2022 14:56 WIB
Salah seorang warga yang tinggal di pesisir Pantai Tanah Ampo, Karangasem, Kamis (1/9/2022).
Salah seorang warga yang tinggal di pesisir Pantai Tanah Ampo, Karangasem, Kamis (1/9/2022). (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Warga yang bermukim di pesisir Pantai Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, terpaksa mengungsi ke rumah saudara yang tinggal di perbukitan. Hal itu setelah rumah mereka diterjang gelombang tinggi sejak dua hari terakhir.

Seorang warga bernama Ni Wayan Ayu Riana Wati (32) mengatakan, saat malam hari gelombang tinggi bahkan membuat air laut masuk ke halaman rumah warga. Ia dan keluarga mengaku trauma dan memilih mengungsi. Terlebih, tembok rumahnya sempat jebol dihantam gelombang beberapa bulan lalu.

"Saat siang hari, gelombang tinggi tapi tidak sampai ke halaman rumah. Setelah pukul 21.00 Wita gelombang mulai tinggi sehingga kami sekeluarga memutuskan mengungsi ke rumah saudara yang jauh dari pantai saat malam hari," kata Wati, saat ditemui di pesisir Pantai Tanah Ampo, Kamis (1/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wati mengatakan, para nelayan di Tanah Ampo juga tidak ada yang berani melaut karena gelombang tinggi sejak dua hari terakhir. Ia memprediksi gelombang tinggi masih terjadi hingga nanti malam, sehingga dia dan keluarganya kembali mengungsi ke rumah saudara.

"Saya was-was juga kalau tinggal di sini saat malam hari apalagi saya punya balita takutnya kejadian 7 bulan yang lalu terjadi lagi. Saat itu tembok rumah saya ini sempat jebol akibat diterjang ombak," kata Wati.

ADVERTISEMENT

Warga lainnya I Nengah Sukanadi (45) mengatakan hal yang sama. Ia mengaku panik saat gelombang tinggi menerjang dalam dua hari terakhir. Ia dan warga lainnya memilih mengungsi saat malam hari.

"Hampir semua warga di sini panik saat itu, karena ombak tiba-tiba masuk sampai ke halaman rumah, sehingga langsung buru-buru mencari tempat yang aman," kata Sukanadi.

Sementara itu, Kelian Dinas Tanah Ampo I Made Darmayasa (38) mengatakan ada 11 kepala keluarga (KK) yang bermukim di pesisir Pantai Tanah Ampo. Ia menduga, keberadaan kapal tongkang di perairan Tanah Ampo yang hingga kini belum dievakuasi turut menjadi pemicu air laut menjadi lebih deras.

"Ada sekitar 11 kepala keluarga (KK) yang tinggal di pesisir pantai Tanah Ampo mengungsi saat malam hari untuk mencari tempat yang aman. Saya juga berharap supaya kapal tongkang segera dapat dievakuasi karena sudah sangat mengganggu warga kami yang tinggal di pesisir pantai," kata Darmayasa.

Sebelumnya, gelombang tinggi juga sempat membuat tiga buah perahu milik nelayan di perairan Pengalon, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, rusak parah. Ketiga perahu itu dihempas ombak pada Rabu (31/8/2022), sekitar pukul 01.00 Wita. Selain kondisi perahu rusak parah, ada pula nelayan yang perahunya hilang setelah dihempas ombak meski saat terparkir sudah diikat.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads