Perahu Nelayan di Perairan Karangasem Hilang-Rusak Dihantam Ombak

Perahu Nelayan di Perairan Karangasem Hilang-Rusak Dihantam Ombak

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 31 Agu 2022 12:12 WIB
Nelayan Pantai Pengalon saat menunjukkan perahu yang rusak akibat dihantam gelombang
Foto: Nelayan Pantai Pengalon saat menunjukkan perahu yang rusak akibat dihantam gelombang (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Akibat dihantam gelombang tinggi, tiga buah perahu milik nelayan yang ada di perairan Pengalon, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem sempat hilang hingga rusak. Ketiga perahu itu dihempas ombak pada Rabu (31/8/2022), sekitar pukul 01.00 WITA.

I Nengah Suwirta (46), seorang nelayan yang perahunya ikut dihantam ombak menceritakan gelombang di perairan Pengalon sudah mulai tinggi sejak Selasa (30/8/2022) sore. Kemudian sekitar pukul 01.00 WITA dini hari, anaknya melihat ada yang posting di Facebook bahwa gelombang semakin tinggi dan memberi tahu dirinya.

"Setelah diberi tahu kalau gelombang semakin tinggi, saya langsung cek kondisi perahu ke pesisir. Ternyata setelah sampai di sana tiga perahu milik adik dan sepupu saya sudah tidak ada di tempatnya, sedangkan perahu saya masih ada tapi mengalami kerusakan yang cukup parah," kata Suwirta saat ditemui di perairan Pengalon, Rabu (31/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah melihat tiga perahu hilang, ia kemudian memanggil adik dan sepupunya untuk mencari perahu tersebut. Setelah kurang lebih tiga jam pencarian, sekitar pukul 04.00 WITA satu perahu milik adiknya I Ketut Lanus berhasil ditemukan di sekitar perairan Pengalon dalam kondisi rusak parah.

Karena dua perahu masih belum ditemukan Suwirta bersama adik dan sepupunya lanjut mencari sampai pagi tapi perahu tidak kunjung ditemukan. Kemudian sekitar pukul 08.30 WITA ia mendapat kabar dari kerabat yang ada di wilayah Padangbai bahwa ada perahu yang mengambang di perairan tersebut.

ADVERTISEMENT

Kemudian Suwirta dan saudaranya mengecek ke sana ternyata benar perahu tersebut adalah milik adiknya I Nyoman Gebeng. Saat ditemukan perahu tersebut juga dalam keadaan rusak berat. Setelah itu perahu tersebut kemudian dibawa menuju pantai Pengalon.

"Sampai saat ini, satu perahu milik sepupu masih belum ditemukan, semoga nanti ada kabar lagi terkait keberadaan dari perahu tersebut dari kerabat yang ada di wilayah lain," kata Suwirta.

Sementara itu, I Nyoman Gebeng yang perahunya sempat hilang mengaku bersyukur bahwa perahunya berhasil ditemukan meskipun dalam keadaan rusak. Ia juga sempat mengaku putus asa saat mengetahui perahu miliknya hilang.

"Saya sempat syok saat mengetahui perahu saya hilang, karena ini merupakan pekerjaan utama saya kalau tidak ketemu gimana bisa cari nafkah untuk keluarga. Tapi syukur sudah ketemu meskipun rusak. Semoga nanti bisa diperbaiki lagi meskipun membutuhkan biaya yang lumayan besar," kata Gebeng.

Gebeng juga mengaku bahwa sebenarnya perahu miliknya sudah diikat dengan tali baik depan maupun belakang tapi ternyata putus setelah dihantam gelombang. Sehingga membuat perahu miliknya hanyut.

Untuk kerugian yang dialami oleh beberapa nelayan yang ada di perairan Pengalon yang jukungnya mengalami kerusakan akibat dihantam gelombang diperkirakan mencapai Rp 50 juta termasuk satu perahu yang belum ditemukan. Karena selain beberapa jukung rusak parah satu buah jaring juga hilang.

Suwirta dan juga nelayan lainnya yang ditemui di perairan Pengalon yang perahunya mengalami kerusakan berharap ada perhatian dari pihak terkait untuk memberikan bantuan agar bisa melakukan perbaikan perahu yang rusak. Karena itu merupakan pekerjaan utama mereka jika tidak segera diperbaiki mereka tidak akan bisa melaut.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads