Meski begitu, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta mengatakan pihaknya sedang berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan proyek JLS. Ia mengakui bahwa proyek tersebut belum terealisasi lantaran terkendala kondisi keuangan daerah.
"Itu permasalahan kita lakukan dengan baik, semaksimal mungkin kita lakukan. Nah mungkin, ke depan ini kita harus melakukan rasionalisasi APBD," ujarnya di Puspem Badung, Senin (29/8/2022).
Giri Prasta enggan menjelaskan perkembangan teknis proyek tersebut lebih detail. Namun demikian, ia menegaskan proyek JLS tetap akan jalan.
"Sekali lagi terkait itu kita jalan. Kita bertahap, dari mana itu jalannya? Dari kemampuan keuangan daerah," imbuhnya.
Terkait pembebasan lahan, ia menyebut saat ini juga sedang berproses. Termasuk mekanisme ganti rugi pembebasan lahan yang ditentukan oleh tim independen.
"Itu sudah jalan, kita sudah proses. Semoga ke depan habis ini sesuai dengan tim official. Itu kan tidak boleh ditentukan oleh masyarakat sendiri dan tidak boleh ditentukan oleh Giri Prasta sendiri. Yang dikatakan ganti rugi sekarang ganti untung itu ditentukan oleh tim independen," tegasnya.
Giri Prasta menegaskan proyek JLS merupakan komitmen dirinya sebagai bupati. Ia pun berharap proyek tersebut bisa rampung secepatnya.
"Target kita secepat-cepatnya tetapi kita kan melihat kemampuan keuangan di daerah ini," pungkasnya.
Untuk diketahui, rencana pembangunan Jalan Lingkar Selatan di Kecamatan Kuta Selatan diproyeksikan untuk membuka akses destinasi di wilayah tersebut sekaligus mengurai kemacetan. Jalur Lingkar Selatan nantinya akan menghubungkan wilayah Peminge, Sawangan, Kutuh, Ungasan, Pecatu, dan Jimbaran. Proyek JLS itu juga didorong untuk dapat menjadi proyek infrastruktur strategis nasional.
(iws/iws)