Hal ini diungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Badung, I Wayan Darta kepada detikBali. Menurutnya kelompok LSL menempati posisi teratas disusul PSK dan terakhir ibu hamil.
"Rata-rata penularannya bukan karena PSK itu tinggi ya, sekarang karena adanya LSL ini justru penyumbang peran besar dalam prevalensi HIV di Badung di Bali. Kadang-kadang mereka di rumah punya anak dan istri di luar punya teman kencan, laki-laki lain yang diajak kencan," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Direktur RS Mangusada ini, ditemui Senin (29/8/2022).
Fenomena ini diungkapnya, muncul sekitar 5 tahun yang lalu di pulau Bali. Adapun munculnya fenomena ini kemungkinan berasal dari luar Bali. Bahkan dengan adanya penularan dari kelompok LSL ini.
Wayan Darta mengungkap Badung kini sudah memiliki klinik khusus LSL yang berlokasi di Kuta.
"Fenomena ini sudah lama, belum terungkap tapi sudah ada kliniknya di Bali dan di Kuta itu di Puskesmas Kuta 2," ungkapnya.
Diterangkan, bahwa kaum ini sangat normal layaknya lelaki biasa. Pihaknya pun berupaya menekan penularan kaum LSL tersebut dengan melakukan sosialisasi ke institusi seperti perusahaan, hotel dan sebagainya.
"Ada event penyuluhan kita ke kelompok pekerja ini yang usianya 20-29 itu sekitar 1000 lebih dan yang mencengangkan itu ibu rumah tangga mungkin itu dari suaminya," katanya.
Memang penularan HIV Aids dari berhubungan intim, dan dari kontak darah dan bahkan dengan pasien lelaki itu dari anus.
"Ini menjadi gunung emas, kita berusaha selamatkan, kita berusaha edukasi karena merubah habit itu kan susah," katanya.
Adapun penderita LSL ini berasal dari golongan menengah ke atas dan dari warga lokal Bali dan dari luar Bali.
(nor/nor)