Sejumlah warga menjadi korban ledakan tabung gas saat ngaben massal di Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Jumat (19/8/2022) malam . Menurut ayah I Gusti Ngurah Pradita, putranya yang berusia 11 tahun turut menjadi korban ledakan tabung gas di lokasi pengabenan, dan saat ini Pradita mengalami luka bakar parah.
"Semua wajah, tangan, punggung, kaki, semua kena mbak parah hancur," ucap I Gusti Indrawan kepada detikBali saat ditemui di Ruang Luka bakar ICU-ICCU, RSUP Prof Ngoerah, Sabtu (20/8/2022).
Ditambahkan paman korban, I Gusti Nyoman Wardika bahwa saat itu semua keluarga besarnya termasuk ayah dan ibu korban termasuk dirinya tidak berada di lokasi. Hanya saja anaknya yang bernama I Gusti Wimahjaya dan keponakannya itu masih berada di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua pulang mandi itu jam 8 malam kejadiannya, hanya anak saya itu yang di lokasi sama korban," katanya.
Dan menurut kesaksian anaknya I Gusti Wimahjaya, korban Pradita saat itu tengah memegang Hp. "Saya melihat dia (korban) main hp, waktu itu tiba - tiba tabung gasnya meledak saya kaget bunyinya seperti bom," katanya.
Dijelaskan I Gusti Wayan Wardika tabung yang ada di lokasi katanya merupakan tabung gas sewaan dari Desa Pejeng. "Karena alat itu buat bakar kita gak punya, jadi sewa," ujarnya.
Menurutnya saat itu, keponakannya tengah bermain dengan anaknya bernama I Gusti Ngurah Agus Wimahjaya. Hal ini dibenarkan oleh Ngurah Agus bahwa saat itu dia sedang main HP bersama korban.
"Saya lihat Pradita main HP waktu kejadian dan sebenarnya kita jauh dari tabung itu, waktu itu suaranya seperti bom," ucapnya.
Saat kejadian katanya korban menangis ia pun turut menangis karena kaget. "Pradita luka punggungnya, dia nangis, saya juga nangis karena panik," katanya.
Ditambahkan, I Kadek Wirta sahabat ayah Gusti Indrawan yang mengaku sedari kecil sudah mengasuh korban dari bayi mengungkapkan bahwa handphone Pradita saat itu ikut meledak.
"Ya handphone Pradita ikut meledak," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Tabung gas meledak saat pelaksanaan upacara ngaben massal di Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Peristiwa itu mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka bakar hingga harus dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah, Denpasar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikBali, 6 orang turut menjadi korban ledakan tabung gas yang terjadi pada Jumat (19/8/2022) malam, pukul 20.00 Wita. Dari 6 korban itu, di antaranya dua bocah laki-laki, masing - masing bernama I Kadek Dian Pramana Putra (14) pelajar SMP dan I Gusti Ngurah Pradita (6) pelajar kelas 6 SD.
6 korban sebelumnya sempat dilarikan ke RS Sanjiwani, Gianyar, namun kemudian dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah, Denpasar karena mengalami luka bakar berat.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas RSUP Sanglah Denpasar, Dewa Ketut Krisna mengatakan saat ini ada 6 korban yang dirawat di Ruang Luka Bakar ICU-ICCU, RSUP Prof Ngoerah.
"Pasien luka bakar korban kompor meledak ada 6 ke RSUP Prof Ngoerah. Dengan luka terberat 94% dan terendah 38%," ungkapnya dihubungi detikBali Sabtu (20/8/2022).
Dijelaskannya, hingga saat ini tim medis masih melakukan pertolongan dan perawatan kepada para korban. "Saat ini masih menstabilkan kondisi pasien untuk life support dengan resusitasi cairan untuk mengganti cairan dari luka bakar," katanya.
(kws/kws)