Bendesa Adat Kedonganan, I Wayan Mertha memberi tanggapannya perihal viralnya video salah satu pengunjung di Pasar Ikan Kedonganan, Badung, Bali.
Video ini sebelumnya diunggah oleh salah satu tokoh perempuan di Bali, yakni Niluh Djelantik pada Rabu (11/5/2022).
Dalam video tersebut menunjukkan seorang pria yang bernama Alfano Tsany tengah menceritakan pengalamannya berbelanja di Pasar Kedonganan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampak dalam video ia mengeluhkan tingginya harga seafood yang dijual di pasar tersebut.
Kemudian setelah berbelanja, ia bersama keluarganya pun datang ke salah satu cafe atau restoran yang menyediakan jasa untuk memasak seafood yang telah dibelinya.
Dalam video tersebut, Alfano Tsany menjelaskan bahwa pihak restoran menukar udang king prawn-nya menjadi udang berukuran kecil.
Hal ini pun lantas membuatnya kecewa.
Terkait hal tersebut I Wayan Mertha mengaku telah melakukan investigasi ke lokasi untuk memastikan kronologi kejadian tersebut.
Pihaknya memprediksi kejadian tersebut terjadi pada libur lebaran.
Menurutnya, ketika libur lebaran tersebut, kunjungan wisatawan yang datang luar biasa banyaknya.
"Selama libur itu nelayan-nelayan di Kedonganan banyak yang tidak turun melaut, kemudian suplai barang dari Jawa dan sebagainya juga sangat jarang sehingga yang terjadi adalah benar-benar kekurangan suplai barang sementara permintaan begitu banyaknya," jelasnya.
Adapun jumlah pedagang di Pasar Kedondongan, yakni kurang lebih 200 pedagang.
Sementara itu, kata I Wayan Mertha, ketika Idul Fitri kemungkinan hanya setengah dari jumlah tersebut yang masih berjualan, mengingat banyaknya pedagang yang masih mudik.
Sehingga ini jadi kesempatan bagi pedagang untuk menaikkan harga karena memang tidak ada suplai barang.
"Jadi bayangkan, jumlah pedagang yang beroperasi sedikit, ikan tidak tidak ada, sementara permintaan sudah begitu tinggi makanya kemudian itu menjadi kesempatan pedagang untuk menaikkan harga," sebutnya.
Pihaknya pun kini telah berkoordinasi dengan pengelola pasar untuk dapat memberikan pembinaan kepada seluruh pedagang agar tidak mencari kesempatan dalam kesempitan.
"Boleh naikkan harga tapi harus rasional," kata I Wayan Mertha ketika dihubungi detikBali pada Rabu (11/5/2022).
Terkait pengakuan Alfano Tsany mengenai salah satu menu makanan yang ditukar oleh pihak cafe atau restoran, I Wayan Mertha menduga hal tersebut karena kesalahan pihak restoran yang tertukar dalam menyajikan hidangan.
"Kalau cafe menukar rasanya tidak mungkin karena selama ini tidak ada kejadian seperti itu. Hanya sayangnya pembuat video ini tidak komplain, seharusnya dia komplain dan saya yakin cafe tersebut pasti akan bertanggungjawab. Tapi karena tidak ada komplain mereka jadi tidak tahu," paparnya.
Dirinya pun mengimbau pedagang untuk bisa bersama-sama menjaga nama baik Kedonganan yang selama ini telah dikenal baik.
"Jangan sampai rusak hanya karena ingin mendapatkan keuntungan. Pembeli juga demikian, kalau misalnya ada sesuatu yang kurang pas silakan komplain dan kami pasti tangani. Tapi, kalau sudah keburu viral di sosial media ya apa yang bisa kami lakukan. Kami hanya bisa menginvestigasi saja," tambahnya.
(kws/kws)