
Penuh Haru, Siswa SMA di Pasuruan Korban Bullying Berangkat Umrah Gratis
Setelah kasus bullying, NS (17) dan ibunya berangkat umrah berkat dukungan alumni SMAN 4. Harapan untuk pemulihan dan kedamaian menyertai perjalanan mereka.
Setelah kasus bullying, NS (17) dan ibunya berangkat umrah berkat dukungan alumni SMAN 4. Harapan untuk pemulihan dan kedamaian menyertai perjalanan mereka.
Kasus bullying di SMAN 4 Pasuruan berakhir damai melalui restorative justice. Korban, NS, sempat dirawat di RSJ akibat depresi berat.
Kasus bullying di SMAN 4 Pasuruan melibatkan mediasi antara korban, pelaku, dan sekolah. Korban, NS, mengalami depresi berat akibat kekerasan.
Polisi naikkan kasus bullying siswa SMAN 4 Pasuruan ke penyidikan setelah korban mengalami trauma berat. 25 orang telah diperiksa meski belum ada tersangka.
Penyelidikan kasus bullying siswa SMAN 4 Pasuruan berlangsung dua pekan. Polisi masih menunggu keterangan korban sebelum menetapkan tersangka.
Siswa SMAN 4 Pasuruan korban bully pulang dari RSJ setelah kondisinya baik. Meski tenang, ia masih perlu pemeriksaan dan tidak diperbolehkan sekolah.
Alumni SMAN 4 Pasuruan memberikan hadiah umroh untuk NS, siswa korban bullying. Harapannya, ibadah ini bisa memulihkan kondisi psikis NS dan ibunya.
Penyelidikan kasus bullying siswa SMAN 4 Pasuruan terus berlanjut. Polisi periksa 21 saksi, termasuk guru dan siswa, untuk mengungkap fakta kejadian.
Siswa SMAN 4 Pasuruan, NS, yang menjadi korban bullying, telah pulang dari RSJ dengan kondisi membaik. Visum dilakukan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Ratusan siswa SMAN 4 Kota Pasuruan deklarasi anti bullying. Kegiatan ini menegaskan komitmen sekolah dan siswa menolak dan memerangi perundungan (Bullying).