
Polisi Ajak Warga Tanam Sayur Hidroponik Demi Ketahanan Pangan Sidoarjo
Polisi Sidoarjo dorong ketahanan pangan dengan hidroponik. Warga tanam sayuran di lahan perumahan, hasilnya mendukung kebutuhan sehari-hari dan ekonomi lokal.
Polisi Sidoarjo dorong ketahanan pangan dengan hidroponik. Warga tanam sayuran di lahan perumahan, hasilnya mendukung kebutuhan sehari-hari dan ekonomi lokal.
Ahmad Rofi (26), warga Desa Kedawung, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang membudidayakan sayuran dengan sistem hidroponik. Sekali panen untung jutaan rupiah.
Ahmad Rofi, pemuda Lumajang, sukses budidayakan sayuran hidroponik di lahan tidak produktif. Ia panen 230 kg per bulan
Berawal dari lahan miliknya yang nganggur, Aipda Hasan mengubahnya jadi kebun sayuran hidroponik. Budidaya hidroponik relatif mudah dan tak butuh lahan luas.
Seorang anggota Polri di Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang, budi daya sayuran dengan sistem hidroponik. Sukses budi daya sayuran itu, raup cuan belasan juta.
Anggota polisi Lumajang, raup belasan juta rupiah. Itu karena Aipda Hasan Basri (43) warga Desa Labruk Lor, Kec Lumajang, budi daya sayuran hidroponik.
Cuaca panas ekstrem di Lamongan merugikan petani hidroponik. Banyak sayuran mati akibat suhu tinggi dan serangan hama, sehingga mengurangi hasil panen
Cuaca ekstrem melanda membuat lahan yang ditanam sayuran cepat kering dan layu. Lahan budidaya sayuran hidroponik di Lamongan pun terancam merugi.
Tanaman hidroponik melibatkan berbagai jenis tanaman hortikultura yang meliputi tanaman sayur, tanaman buah, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan.
Pasangan suami istri di Palembang menyulap halaman rumahnya yang awalnya ditumbuhi tanaman liar menjadi kebun hidroponik. Mereka pun meraup cuan.