Cuaca ekstrem melanda membuat lahan yang ditanam sayuran cepat kering dan layu. Lahan budidaya sayuran hidroponik di Lamongan pun terancam mengalami kerugian.
Kondisi cuaca ekstrem berupa suhu panas ini memicu tanaman sayur mengalami kematian setiap harinya, sehingga membuat para petani hidroponik di Lamongan merugi. Dampak cuaca ekstrem ini sudah berlangsung sejak 3 bulan terakhir, sehingga petani terpaksa memilah sayuran yang masih hidup dan sudah mati.
"Cuaca panas ini membuat banyak tanaman hidroponik kami mati, sehingga setiap hari kami pun harus memilah sayuran mana yang mati," kata salah seorang pembudidaya sayuran hidroponik Lamongan, Helmi Hadinata kepada wartawan, Rabu (25/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Helmi mengungkapkan, tanaman sayur jenis pokcoy, selada, hingga sawi ciasin di lokasi budidayanya banyak mati akibat cuaca panas. Helmi menyebut ciri-ciri sayuran mati karena cuaca panas, di antaranya akar menjadi cokelat sehingga sayuran menjadi layu.
"Sudah 3 bulan ini banyak sayur yang layu dan mati," ujarnya.
![]() |
Dia pun terpaksa harus memutar otak mengendalikan kondisi yang dialami tanaman miliknya. Menurut Helmi, dia bersama karyawannya harus ekstra menambah air untuk menyiram tanaman. Jika tidak dilakukan, lanjut Helmi, suhu panas ekstrem akan menyerang sayuran di lahan hidroponik seluas 2 hektare itu.
"Dari 2 hektare sayur yang ada, setidaknya kurang dari 5 persen sayuran hidroponik mati setiap harinya," akunya.
Meski tidak banyak, tegas dia, kejadian ini membuatnya terancam mengalami pengurangan pasokan saat panen setiap minggunya. Sayuran yang mati terpaksa dibuang dan hampir setiap hari selalu ada tanaman mati.
"Agar tidak terlalu banyak yang mati, kami harus ekstra menambah air untuk menyirami tanaman, jika tidak suhu panas ekstrem akan menyerang tanaman sayur," tambahnya.
Meski banyak tanaman mati, pembudidaya hidroponik seperti Helmi masih bisa bernapas lega. Sebab, masih banyak lembaga pendidikan yang datang ke tempatnya untuk belajar budidaya sayuran dengan sistem hidroponik.
Pembudidaya sayur hidroponik berharap hujan segera turun agar sayur-mayur mereka tidak mati akibat cuaca ekstrem yang tengah melanda hingga sekarang. "Semoga segera turun hujan agar tidak semakin banyak sayur yang mati," harapnya.
(irb/fat)