Kisah Pasutri di Palembang Cuan dari Sayuran Hidroponik

Sumatera Selatan

Kisah Pasutri di Palembang Cuan dari Sayuran Hidroponik

Welly Jasrial - detikSumbagsel
Senin, 21 Agu 2023 20:07 WIB
Pasutri di Palembang raup cuan dari bisnis sayuran organik
Pasutri di Palembang raup cuan dari bisnis sayuran organik (Foto: Welly Jasrial)
Palembang -

Pasangan suami istri (Pasutri) di Palembang menyulap halaman rumahnya yang awalnya ditumbuhi tanaman liar menjadi kebun hidroponik. Mereka pun meraup cuan dari hasil bercocok tanam tersebut.

Pasutri asal Palembang, Junaidi dan Afifah Marlia Putri, sukses bertani ala hidroponik di Kota Palembang, tepatnya di Jalan Taqwa Mata Merah, Lorong Madya III, Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni.

"Awalnya coba-coba karena saat itu sedang pandemi Covid-19 pada tahun 2020," ujar Afifah, Minggu (20/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Afifah belajar bertani ala hidroponik ini saat masih tinggal di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel). Kemudian hasilnya ia posting di media sosial.

"Dari postingan itulah banyak teman-teman yang tanya sayurnya dijual atau tidak, teman-teman menyarankan kenapa tidak buat di Palembang juga hidroponiknya," katanya.

ADVERTISEMENT

Kemudian, lanjut Afifah, mereka pun pindah ke Palembang. Mereka memanfaatkan lahan kosong di samping rumah yang lahannya cukup besar untuk bercocok tanam ala hidroponik.

"Awal mula membangun hidroponik dengan instalasi yang kecil. Seiring berjalannya waktu, alhamdulillah bisnis ini mulai banyak dilirik dan berjalan lancar," tuturnya.

"Usaha hidroponik yang kami beri nama JL Farm ini kami besarkan, menyisihkan dari keuntungan penjualan sayur dan gaji suami," sambungnya.

Dikatakan Afifah, awal tanaman yang ditanam yakni selada dan sawi pakcoy karena menanamnya cukup mudah. Namun, sekarang sayurannya sudah bervariatif, ada kale, kailan, caisim, kangkung, timun, bayam Brazil, dan selada merah.

"Untuk harga variatif. Sawi pakcoy kami jual seharga Rp 30 ribu per kilogram, sedangkan selada Rp 35 ribu per kilogram, dan untuk jenis sayuran lain kami jual per pack, satu pack sayuran rata-rata dijual Rp 5 ribu hingga 10 ribu per pack nya," terangnya.

Beragam jenis sayuran ditanam dan jual lewat media sosialBeragam jenis sayuran ditanam dan jual lewat media sosial Foto: Welly Jasrial

Agar pembeli tidak bosan, setiap hari Afifah dan suami mengganti jenis tanaman.

"Kami tanamnya bergantian. Kalau misalnya habis panen kangkung maka diganti tanaman lain seperti selada, selada romaine, makanya setiap hari restock sayuran kami itu berbeda-beda," ujarnya.

Dalam satu hari, sayuran hidroponik Afifah dan suami bisa terjual hingga 50 pack. Nah, untuk keutungannya per bulan sekitar Rp 3 -5 juta.

"Kalau lagi rame itu sayurnya bisa terjual hingga 50 pack. Apalagi kalau dari toko, satu kali pesan itu pakcoy 20 pack, bayam Brazil 12 pack dan aneka jenis sayuran lainnya," tuturnya.

Adapun untuk penjualan sejauh ini hanya sebatas di Palembang. "Sejauh ini penjualan masih di Palembang dengan sistem online dan diantar kurir. Untuk yang pesan biasanya dari rumah tangga dan resto, harapannya ke depan bisa terjual hingga ke luar kota," harapnya.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads