
Penjelasan Dokter Forensik soal Handi Masih Hidup Usai Dibuang Priyanto dkk
Dokter forensik Muhammad Zaenuri Syamsu Hidayat menyebut Handi Saputra masih hidup saat dibuang ke Sungai Serayu, Jateng, oleh Kolonel Inf Priyanto dkk.
Dokter forensik Muhammad Zaenuri Syamsu Hidayat menyebut Handi Saputra masih hidup saat dibuang ke Sungai Serayu, Jateng, oleh Kolonel Inf Priyanto dkk.
Cerita miris disampaikan saksi soal kondisi jenazah sejoli Handi Saputra (18) dan Salsabila (14). Keduanya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Jenazah sejoli Handi Saputra dan Salsabila dibuang ke Sungai Serayu, Banyumas, oleh Kolonel Inf Priyanto dkk. Jasad mereka ditemukan sejauh 30 kilometer.
Jenazah sejoli Handi Saputra (18) dan Salsabila (14) ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Jasad mereka sebelumnya dibuang ke Sungai Serayu.
Kolonel Priyanto mengaku baru mendapatkan kesempatan untuk meminta maaf ke orang tua Handi Saputra dan Salsabila. Namun Priyanto sempat 'dicegah' majelis hakim.
Etes Hidayatullah, ayah Handi, sempat berupaya mencari putra kesayangannya yang menghilang setelah ditabrak. Pencarian selama 10 hari itu justru berbuah pilu.
Etes Hidayatulloh tidak terima dengan apa yang dilakukan 3 tentara pada anaknya, Handi Saputra.
Detik-detik mencekam saat Kolonel Priyanto cs mengangkut tubuh Handi-Salsa ke dalam mobil usai tertabrak di Nagreg, Kabupaten Bandung terungkap di sidang.
Kolonel Priyanto disebut mencari sungai memakai Google Maps untuk membuang Handi-Salsa usai kecelakaan di Nagrek. Hal itu diungkap Kopda Andreas Dwi Atmoko.
Kopda Andreas Dwi tak kuasa menahan tangis saat bersaksi di sidang kasus pembunuhan Handi-Salsa. Anak buah Kolonel Priyanto mengaku ingin menolong Handi-Salsa.