
Merindingnya Penonton Saat Melihat Teatrikal Perobekan Bendera Belanda
Ribuan warga padati Jalan Tunjungan melihat teatrikal perobekan bendera Belanda di Hotel Majapahit. Tak hanya dari Surabaya, mereka juga datang dari luar daerah
Ribuan warga padati Jalan Tunjungan melihat teatrikal perobekan bendera Belanda di Hotel Majapahit. Tak hanya dari Surabaya, mereka juga datang dari luar daerah
Drama kolosal Perobekan Bendera Belanda digelar di depan Hotel Majapahit. Event ini mengenang peristiwa yang terjadi pada tanggal 19 September 1945 silam.
Pertempuran 10 November 1945 dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan. Pada perayaan tahun ini, detikJatim mengajak Anda menelusuri jejak pertempuran itu.
Drama kolosal 'Surabaya Membara' pada malam peringatan Hari Pahlawan di viaduk rel KA Jalan Pahlawan, Surabaya berubah menjadi tragedi. 3 korban tewas terjatuh.
Bu Dar Mortir adalah pejuang yang menginisiasi pendirian dapur umum selama pertempuran 10 November berkecamuk di Surabaya.
Mulyorejo adalah nama kecamatan di Surabaya. Nama tersebut merupakan gabungan dari Moeljono dan Sariredjo, pejuang yang gugur dalam Pertempuran 10 November.
Madun, Arek Genteng Kali mempertaruhkan nyawa sendirian dengan senapan mesin menyelamatkan teman-temannya agar mundur. Nahas, Madun gugur dibom tank Inggris.
Kusni Kasdut merupakan pejuang yang turut andil mempertahankan kemerdekaan semasa revolusi. Namun, kisah heroiknya itu lenyap dan tak pernah mendapat pengakuan.
Tugu Pahlawan Surabaya tak sekadar monumen peringatan Pertempuran 10 November. Lebih dari itu, ada pesan tersembunyi dari Bung Karno bagi generasi muda bangsa.
Perang Surabaya 1945 dibagi menjadi 2 tahap. Pertama Pertempuran Tiga Hari dan kedua 10 November yang kemudian jadi cikal bakal Hari Pahlawan.