Mulyorejo merupakan nama kecamatan di Kota Surabaya. Tapi tahu kah kamu nama tersebut diambil dari dua nama pejuang Surabaya yang gugur saat pertempuran 10 November 1945.
Duo sosok pejuang itu yakni Moeljono dan Sariredjo. Dua pejuang itu gugur saat bertempur melawan Inggris di tempat asal mereka yakni Dukuh Kepiting, Desa Kaliwaron, Kecamatan Sukolilo.
Untuk mengenang jasa Moeljono dan Sariredjo, pemerintah setempat kemudian menggabungkan keduanya menjadi Mulyorejo dan diabadikan menjadi kecamatan.
Pegiat sejarah dari Begandring Soerabaia , Achmad Zaki Yamani mengatakan, Moeljono dan Sariredjo merupakan dua orang sahabat kental. Saat itu mereka sama-sama berjuang mempertahanksan Surabaya dari gempuran Inggris.
"Kedua sahabat itu, tergabung dalam PRI (Pemoeda Repoeblik Indonesia) Soerabaia," kata Zaki, kepada detikJatim.
Zaki menuturkan, kedua sahabat itu dengan gagah berani, mengadang patroli Inggris di daerah asalnya, Dukuh Kepiting. Namun karena kalah jumlah dan persenjataan, keduanya gugur.
Aksi heroik keduanya ini kemudian sempat menjadi pembicaraan di kalangan pejuang saat itu. Untuk itu, untuk mengenang jasanya, kedua namanya diabadikan menjadi kecamatan.
"Kedua sahabat itu gugur pada 27 November 1945. Di mana pada tanggal itu adalah fase akhir pertempuran Surabaya saat menghadang pasukan Inggris dengan kendaraan lapis baja diduga berjenis Brencarier," lanjut Zaki,
Zaki menambahkan, saat pertempuran melawan Inggris, Redjo mengalami luka di bagian dada. Sedang Muljono mengalami luka di bagian kaki, perut, dan kepala.
"Pengadangan tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Namun, keduanya gugur karena mengalami sejumlah luka-luka itu," terang Zaki.
Jenazah keduanya kemudian dimakamkan setelah magrib di Dukuh Kepiting. Namun pada akhir tahun 1950, jenazah keduanya kemudian dipindah dan dimakamkan secara berdampingan di Taman Makam Pahlawan (TMP), Ngagel.
Menurut Zaki, pemakaian nama Mulyorejo untuk mengenang jasa kedua sahabat itu terjadi pada tahun 1970. Saat itu Kecamatan Sukolilo mengalami pemekaran.
![]() |
"Waktu itu sekitar tahun 1970 an, wilayah Sukolilo dipecah, maka nama kecamatan baru itu diambil dari nama kedua pejuang itu. Yang sekarang kita tahu sebagai Mulyorejo," terang Zaki.
"Bahkan, ada nama juga kelurahan yang bernama Mulyosari, itu juga nama yang diambil dari kedua pejuang tersebut," tandas Zaki.
Simak Video "Momen Polisi di Magelang Upacara Hari Pahlawan Pakai Kostum Pejuang"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/dte)