Surabaya - Pertempuran 10 November melawan tentara sekutu memakan korban jiwa 16 ribu warga Surabaya. Perang ini merupakan perang terbesar setelah proklamasi kemerdekaan.
Foto Jatim
Saksi Bisu Pertempuran 10 November di Surabaya

Tugu Bambu Runcing yang berdiri di Jalan Panglima Sudirman Surabaya ini sebagai penanda kegigihan rakyat Surabaya saat melawan tentara sekutu/Foto: Deny Prastyo Utomo
Insiden perobekan bendera atau het vlag incident di Hotel Yamato, Surabaya merupakan peristiwa paling heroik yang masih dikenang hingga kini/Foto: Deny Prastyo Utomo
Masjid Sabilillah di Kota Malang yang dulu menjadi tempat berkumpul para pejuang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya/Muhammad Aminudin
Radio Bekupon punya peran vital dalam membakar semangat arek-arek Suroboyo pada pertempuran 10 November. Radio ini dinamakan bekupon karena memang bentuknya seperti rumah burung dara/Foto: Deny Prastyo Utomo
Patung di depan Siola ini adalah Madun,arek Genteng Kali yang gugur di Jalan Tunjungan saat pertempuran 10 November 1945/Foto:Deny Prastyo Utomo
Gedung Internatio Surabaya menjadi salah satu saksi bisu rentetan pertempuran 10 November 1945. Sejak tanggal 28 Oktober 1945 sampai 30 Oktober 1945, di sekitar Gedung Internatio terjadi pertempuran sengit hingga 3 hari/Foto: Deny Prastyo Utomo
Monumen Trip dibangun sebagai penghargaan gugurnya 5 tentara pelajar di Gunungsari/Foto: Deny Prastyo Utomo
Monumen Wira Surya Agung, garis pertahanan sisi Selatan Surabaya saat pertempuran 10 November di dekat jembatan Wonokromo/Foto: Deny Prastyo Utomo