
Pelabuhan Calabai di NTB Belum Optimal untuk Ekspor, Ini Biang Keroknya
Pelabuhan Calabai di NTB belum beroperasi optimal untuk pengiriman ekspor. Tarif tinggi jadi kendala utama bagi pelaku usaha. Konektivitas perlu ditingkatkan.
Pelabuhan Calabai di NTB belum beroperasi optimal untuk pengiriman ekspor. Tarif tinggi jadi kendala utama bagi pelaku usaha. Konektivitas perlu ditingkatkan.
Ekspor Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Oktober 2024 turun 56,95% menjadi US$ 105,10 juta, dipicu penurunan produksi tambang. Impor naik 97% ke US$ 30,18 juta.
Pemprov NTB mendorong pelaku usaha di daerah itu untuk mengurus sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) sebagai salah satu syarat ekspor.
BPS mencatat nilai ekspor NTB mencapai US$ 244,14 juta sepanjang September 2024. Nilai ekspor ini turun 45,65 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Pemprov NTB melepas ekspor vanili organik senilai Rp 6 miliar ke AS dan mutiara laut Rp 11 miliar ke Australia, dorong petani jaga kualitas untuk pasar ekspor.
Nilai ekspor NTB pada Agustus 2024 mencapai US$ 449,20 juta. Pertumbuhan tersebut didorong oleh kelompok barang galian tambang nonmigas.
Kinerja ekspor NTB tumbuh signifikan pada Juli 2024, mencapai US$ 208,84 juta. PT AMNT mendominasi dengan ekspor bijih tembaga ke India dan Jepang.
Kinerja ekspor NTB anjlok pada Juni 2024. Kondisi ini terjadi lantaran tidak ada aktivitas ekspor tambang seperti bulan-bulan sebelumnya.
BPS mencatat Jepang sebagai negara tujuan ekspor terbesar NTB. Adapun, komoditas ekspor utama di NTB adalah barang galian/tambang nonmigas.