Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat nilai ekspor NTB mencapai US$ 244,14 juta sepanjang September 2024. Nilai ekspor ini turun 45,65 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 449 juta.
"Penurunan ekspor ini dipicu oleh penurunan nilai barang galian nonmigas pada September 2024. Nilai ekspor nonmigas mengalami penurunan dari US$ 443 juta di Agustus 2024, menjadi US$ 238 juta di September 2024," kata Ketua Tim Statistik Distribusi dan Jasa BPS NTB Muhamad Saphoan di kantornya, Selasa (15/10/2025).
Saphoan menuturkan ekspor NTB pada September 2024 didominasi tujuan Cina sebesar US$ 191 juta atau 78 persen. Disusul tujuan Jepang sebesar US$ 47 juta atau senilai 19,61 persen, kemudian Amerika Serikat sebesar US$ 3,3 juta atau setara 1,38 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mengekspor barang galian tambang nonmigas, Saphoan melanjutkan, NTB juga mengirim sejumlah komoditas lainnya. Di antaranya, ikan dan udang sebesar US$ 3,5 juta atau 1,45 persen. Ada pula ekspor perhiasan atau permata US$ 1 juta atau setara 0,42 persen hingga ekspor daging dan ikan olahan sebesar US$ 296 ribu atau setara 0,12 persen.
"Lalu ada garam, belerang, dan kapur sebesar US$ 267 ribu atau setara 0,11 persen," jelasnya.
Berdasarkan data BPS NTB, negara tujuan ekspor kelompok barang galian atau nonmigas pada September 2024 didominasi Cina dan Jepang. Lalu, pada ekspor ikan dan udang didominasi tujuan Amerika Serikat, Puerto Riko, Kanada, dan beberapa negara lainnya.
Kemudian, pada ekspor kelompok perhiasan atau permata ke Australia, Jepang, hingga Hongkong. Sementara itu, untuk kelompok komoditas daging dan ikan olahan ditujukan ke Amerika Serikat, Kanada, Puerto Riko, dan beberapa negara lainnya.
(iws/iws)