Ekspor NTB Anjlok gegara Izin Tambang Berakhir

Ekspor NTB Anjlok gegara Izin Tambang Berakhir

Nathea Citra - detikBali
Senin, 15 Jul 2024 20:33 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Wahyudin.

Nathea Citra/detikBali
Foto: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Wahyudin. (Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Kinerja ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) anjlok pada Juni 2024. Kondisi ini terjadi lantaran tidak ada aktivitas ekspor tambang seperti bulan-bulan sebelumnya.

"Benar, ekspor NTB per Juni 2024 ini mengalami penurunan (minus) 99,64 persen dibandingkan Mei 2024," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Wahyudin, Senin (15/7/2024).

"Menurunnya ekspor tambang ini terjadi karena izin ekspor yang telah selesai pada 31 Mei lalu. Jadi per 1 Juni 2024, tidak boleh lagi ekspor hasil tambang, ya karena izinnya sudah berakhir," terangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, smelter yang dibangun di Pulau Sumbawa hingga saat ini belum bisa beroperasi juga jadi salah satu faktor lain anjloknya ekspor NTB pada Juni 2024.

"Namun dalam waktu ke depan, sudah mau (mulai) dibangun oleh Amin Industri," jelas Wahyudin.

ADVERTISEMENT

BPS mencatat nilai ekspor NTB per Juni hanya mencapai US$ 1,82 juta. Jika dibandingkan Juni 2023, mengalami penurunan 33,17 persen. Menurut Wahyudin, ekspor Juni 2024 didominasi tujuan Amerika Serikat (AS) sebesar 61,34 persen. Kemudian disusul Hongkong 17,01 persen dan Cina 10,68 persen.

Meskipun ekspor utama berupa galian tambang nihil, beberapa komoditas tetap diekspor ke sejumlah negara. Antara lain, ikan dan udang yang mencapai US$ 1.046.852 atau 57,63 persen. Berikutnya ada perhiasan/permata mencapai US$ 469.743 atau 25,86 persen. Kemudian disusul garam, belerang, kapur mencapai US$ 179.197 atau setara 9,87 persen. Ada pula daging dan olahan ikan sebesar US$ 83.512 atau setara 4,60 persen. Sedangkan untuk mesin/peralatan listrik mencapai US$ 28.125 atau 1,55 persen.

"Lalu ada biji-bijian berminyak sebesar US$ 8.682 atau 0,48 persen," tutup Wahyudin.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads