Jepang Jadi Tujuan Ekspor Terbesar NTB, Tambang Nonmigas Komoditas Utama

Jepang Jadi Tujuan Ekspor Terbesar NTB, Tambang Nonmigas Komoditas Utama

Nathea Citra - detikBali
Rabu, 19 Jun 2024 22:05 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Wahyudin. (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Wahyudin. (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Mei 2024 surplus US$ 404,14 juta. Surplus neraca perdagangan terjadi karena nilai ekspor lebih besar dari impor.

"Nilai ekspor NTB pada Mei 2024 mengalami kenaikan 50 persen dibandingkan April 2024," kata Kepala BPS NTB Wahyudin di Mataram, Rabu (19/6/2024).

Menurut Wahyudin, Jepang menjadi negara tujuan ekspor terbesar NTB dengan 40,98 persen. Lalu disusul India 38,92 persen dan Korea Selatan 19,25 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komoditas ekspor utama di NTB adalah barang galian/tambang nonmigas. Pada Mei 2024, komoditas ekspor tersebut mencapai US$ 497.467.425 atau 98,90 persen. Berikutnya, ada perhiasan/permata mencapai US$ 3.282.420 atau setara 0,65 persen, ikan dan udang US$ 1.813.293 setara 0,36 persen.

Ada pula komoditas garam, belerang, dan kapur US$ 235.510 setara 0,05 persen. "Ada daging dan ikan olahan senilai US$ 81.767 atau 0,02 persen dan mesin/peralatan listrik US$ 56.250 atau setara 0,01 persen," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Wahyudin mengungkapkan nilai ekspor NTB pada Mei 2024 tercatat US$ 503,02 juta. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, ekspor NTB melonjak 12,76 persen.

Berikutnya, nilai impor NTB pada Mei 2024 senilai US$ 98,88 juta. Atau mengalami penurunan 35,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 152,96 juta.

"Ini menunjukkan geliat ekonomi NTB yang terus bertumbuh," imbuh Wahyudin.

Wahyudin menambahkan kinerja ekspor NTB menunjukkan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut di tengah gempuran ekonomi global. "Surplusnya neraca percadangan ini diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi di NTB di masa mendatang," pungkasnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads