
Potret Kemeriahan Hari Nelayan Palabuhanratu Sukabumi
Hari Nelayan ke-65 di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Selasa (21/5/2025) berlangsung meriah dengan berbagai acara.
Hari Nelayan ke-65 di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Selasa (21/5/2025) berlangsung meriah dengan berbagai acara.
Hari Nelayan ke-65 di Palabuhanratu dirayakan dengan arak-arakan dan pelarungan indukan lobster. Warga pesisir bersatu menjaga laut dan merawat berkahnya.
Sejarah penyebaran Islam di Teluk Palabuhanratu terkait sosok-sosok penting di Gunung Winarum. Makam keramat dan jejak Soekarno menambah nilai spiritual.
Ahli waris Gamelan Sari Oneng Parakansalak meluruskan sejumlah cerita yang selama ini beredar terkait alat musik tersebut.
Jauh sebelum mengguncang acara peresmian Menara Eiffel di Prancis sekitar tahun 1889, seperangkat Gamelan Sari Oneng Parakansalak sudah lebih manggung di Eropa.
Di Kabupaten Sukabumi, masih ada yang menjalankan ritual Ngabungbang di setiap awal bulan Rabiul Awal atau disebut juga bulan Mulud dalam penanggalan Hijriah.
Di Kota Sukabumi ada Jalan Karamat. Penamaan jalan yang cukup unik ini bukan tanpa alasan atau bahkan asal-asalan.
Terdapat jejak peninggalan zaman prasejarah bernama Situs Tugu Gede Cengkuk di Kampung Cengkuk, Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.
Tari Cepet terbilang unik karena menampilkan kekhasan Jawa Barat dengan lagu berbahasa Jawa. Zaman dulu Tari Cepet dipertunjukkan untuk mengusir hewan buas.
Sebagai bentuk toleransi beragama sekaligus wisata edukasi, sebuah Museum Tionghoa Sukabumi berdiri di antara ruko-ruko Danalaga Square.