
Usai Banjir Bandang, Warga Mendoyo Jembrana Krisis Air Bersih
Warga Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Mendoyo, Jembrana, Bali, mengalami krisis air bersih setelah banjir bandang menerjang pada awal pekan lalu.
Warga Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Mendoyo, Jembrana, Bali, mengalami krisis air bersih setelah banjir bandang menerjang pada awal pekan lalu.
Hujan deras melanda Jembrana Senin (24/10/2022) siang. Akibatnya, aliran sungai Biluk Poh kembali naik.
Hujan lebat yang melanda Jembrana Senin (24/10/2022) membuat arus Sungai Gelar, Banjar Palunganbatu, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana kembali membesar.
Para pengungsi korban banjir bandang Jembrana berburu pakaian layak pakai sumbangan dari para relawan.
Peristiwa banjir bandang yang terjadi pekan lalu menimbulkan efek traumatik. Bahkan, beberapa warga mengaku enggan tinggal kembali di kawasan tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana mencatat, hingga Kamis (20/10/2022) 3.889 rumah terdampak banjir. Meski tidak semua rusak berat.
Kasus pembalakan liar di hutan lindung Bali Barat beberapa kali terungkap. Sayang, dari sejumlah kasus, yang ditangkap bukan pelaku utama pembalakan liar.
ARMY Bali menggalang dana untuk korban bencana banjir yang melanda beberapa wilayah Bali. Donasi telah terkumpul Rp 23 juta.
Sejumlah wilayah Bali diterjang banjir dan tanah longsor. Sebanyak enam orang meninggal karena bencana tersebut.
Banjir bandang yang menerjang wilayah Jembrana sejak Senin (17/10/2022) juga membuat 160 kepala keluarga (KK) di wilayah pesisir Banjar Pebuahan terdampak.