Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana mencatat, hingga Kamis (20/10/2022) 3.889 rumah terdampak banjir. Meski tidak semua rusak berat. Sejumlah infrastruktur seperti jalan dan jembatan juga mengalami kerusakan. Diperkirakan, nilai kerugian akibat banjir bandang Jembrana mencapai Rp 9,8 miliar.
Sekretaris Kabupaten Jembrana I Made Budiasa, ex officio Kepala BPBD Jembana membeber, lokasi banjir mencapai 35 titik di 18 desa. Tercatat, 162 kepala keluarga (KK) mengungsi. Sedangkan infrastruktur yang rusak sebanyak 7 jembatan, baik rusak ringan dan rusak berat hingga putus.
"Kerugian dari dampak kerusakan itu sudah dihitung oleh dinas terkait dan sudah kami sampaikan kepada pemerintah pusat," ujar I Made Budiasa Kamis (20/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total rumah rusak berat, termasuk rumah yang hilang sebanyak 56 rumah dan sebanyak 388 rumah rusak ringan. "Kami kategorikan rusak berat dan rusak ringan," imbuhnya.
Sementara itu, untuk penanganan pascabanjir, Pemkab Jembrana bersama TNI Polri serta instansi terkait masih fokus untuk melakukan penanganan bencana. Prosesnya akan dilakukan secara serentak hingga tuntas.
"Kita lakukan bertahap artinya secara simultan. Intinya kita semangat agar semua ini tuntas," ujarnya.
Penanganan secara simultan ini, fokus kepada rumah warga, infratruktur dan fasilitas umum lainnya. Pihaknya tidak menargetkan harus sampaikan selesai penanganan, terutama pembersihan material yang terbawa banjir, mengingat banyak material yang berat dan membutuhkan alat berat.
"Secepatnya dan tetap bekerja dengan skala prioritas," tegasnya.
Bantuan untuk warga, baca halaman selanjutnya
Bantuan dana siap pakai BNPB tersebut akan dipakai untuk operasional posko darurat bencana banjir.
"Bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar agar masyarakat yang terdampak segera tertangani pulih seperti sedia kala. Minimal ada penghidupan masyarakat itu dapat berlangsung," ujar Zaenal Arifin.
Rp 50 Juta untuk Bangun Rumah
Sejumlah rumah warga yang rusak akibat banjir juga akan diperbaiki. Masyarakat korban bencana bisa mendapatkan bantuan biaya pembangunan senilai Rp 50 juta.
"Akan dikasih lagi sesuai dengan kebutuhan. Jika ada relokasi berarti nanti akan dapat diakses di BNPB terkait dengan dana stimulan rehabilitasi," ungkapnya.
Bupati I Nengah Tamba mengaku ingin bertemu dengan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto guna mendiskusikan serta mengajukan bantuan untuk biaya pembangunan dari masyarakat Jembrana yang terdampak bencana.
"Sesuai hasil diskusi dengan direktur bahwa Bupati Jembrana diharapkan sesegera mungkin bisa datang ke Jakarta menghadap ke pimpinan pusat untuk membawa seluruh persoalan yang akan kita sampaikan," jelasnya.
Simak Video "Video: Waspadai Penyakit Ini yang Kerap Mengintai Saat Banjir "
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/dpra)