Hujan lebat yang melanda Jembrana Senin (24/10/2022) membuat arus Sungai Gelar, Banjar Palunganbatu, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana kembali membesar. Akibatnya, jembatan darurat yang baru dibangun hancur. Padahal, jembatan tersebut baru berumur sehari.
Sebelumnya, jembatan di kawasan wisata tersebut memang putus diterjang banjir bandang pada Senin (17/10/2022) pekan lalu. Dan Minggu (23/10/2022) warga bersama sekeha teruta-teruni (STT), staf desa dan dibantu Babinsa 1617 Jembrana membangun jembatan darurat.
Salah satu warga bernama Sudarma mengatakan, hujan di kawasan hutan sangat lebat sekitar pukul 14.00 Wita. Dia menduga ada longsor di hutan yang menyebabkan air sungai warnanya cokelat pekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak mengira hujan lagi, kali ini sangat lebat dan air sungai kembali besar. Jembatan yang kami buat untuk warga di seberang agar bisa menyeberang terutama anak sekolah dibawa banjir," terangnya.
Sementara itu, Kelian banjar I Made Pernama mengatakan, pihaknya awalnya memprediksi, meski turun hujan, arus sungai tidak akan sederas seperti saat banjir bandang. Dan jembatan darurat masih bisa menahan.
Namun, rupanya kondisi berbeda. Jembatan langsung lenyap diterjang arus sungai.
"Sebelumnya saya berharap airnya tidak besar sehingga jembatan darurat tersebut tidak hayut dibawa banjir, akan tetapi situasinya di luar dugaan, airnya semakin besar datang dari hutan dan menghanyutkan jembatan darurat," terangnya.
Meski baru berumur satu hari, jembatan tersebut harus dibangun kembali. Ini akan dilakukan setelah debit air sungai surut.
"Jembatan itu harus dibangun kembali, mengingat warga yang terisolir kalau tidak dibangun kasihan anak-anak kesekolah. Kita membangun jembatan tersebut kembali mungkin dengan model yang berbeda. Nanti kami rapatkan dulu dengan warga disana. Kalau menunggu bantuan dari pemerintah itu lama," terangnya.
(hsa/dpra)